Sabtu, 22 Juni 2013

Meaningful Life #1

Minggu ini aku sedang mengikuti pelatihan selama empat hari yang diadakan di sebuah Rumah Sakit.  Dari H-7 pelatihan udah merasa agak gimana gitu (baca : males) buat ikut pelatihan ini, dikarenakan tidak ada gambaran sedikitpun soal materi pelatihannya…tapi tetap akhirnya berangkat juga. Hehee. Pelatihan ini berhubungan dengan dunia kesehatan gitu, tapi buat aku pribadi pembelajaran yang aku dapat bukan hanya itu, pelatihan ini menyentuh hatiku yang terdalam *hiperbola* karena panjang, jadi aku tulis jadi beberapa postingan aja yach ^^
Sekarang  mau nulis tentang ini dulu deh,
Hari 1, sambil nunggu pematerinya datang diputarlah sebuah lagu oleh pihak panitia, daann yang diputer adalah lagu JanjiMu Seperti Fajar-Franky Sihombing. Surprise. Nggak nyangka akan diputarkan lagu-lagu rohani, karena emang Rumah Sakit ini notabene rumah sakit yang berlandaskan Kasih Kritus.
Di bagian lagu itu kan ada lirik yang seperti ini,
JanjiMu sperti fajar pagi hari, yang tiada pernah terlambat bersinar.
 Versi dalam hatiku Tuhan kayaknya ngomong begini,
“JanjiKu untukmu seperti sinar matahari, nggak akan terlambat bersinar. Lihatlah keluar sana, hari yang mendung bukan? tapi tak akan lama matahari pasti akan bersinar.”
Langsung dah mata berkaca-kaca, mendadak merasa betapa specialnya aku dihadapan Tuhan dan betapa mengherankan cara Tuhan untuk menyampaikan sesuatu ke anak-anakNya. Anehnya habis lagu ini, nggak ada lagu lain yang diputar hanya selingan instrumental aja. Haha.  Begitu momen takjub dan heranku berakhir, aku ngelihat ke luar jendela..mencoba menerka kapan matahari akan muncul? sepertinya ditengah mendung yang makin menghitam dan rinai hujan yang jatuh semakin deras tidak ada kesempatan untuk matahari muncul dan aku mengalihkan fokus pada materi yang disampaikan, bukan lagi pada hujan dan penantian matahari. Pelatihan selesai sekitar setengah empat sore dan surprise (lagi) diluar sana langit berubah warna jadi putih bersih, plus matahari bersinar hangat. Tepat seperti yang Tuhan katakan tadi.
Di perjalanan pulang aku merenung, masih dengan sisa keheranan. Bagiku yang sedang mengalami fase “gelap” dengan alasan satu dan lain hal *halah* ini semacam peneguhan yang berarti banget. Seperti mendapat pencerahan dan suplai iman yang baru untuk tetap bertahan dalam proses ini sampai garis akhir. Meskipun matahari tidak bersinar di pagi itu, dia datang dengan kehangatan yang berbeda di sore harinya..seperti itulah masa ini, meski jawaban dan pertolongan belum datang hari ini, besok, atau lusa bisa jadi jawaban yang aku nanti bisa tiba sewaktu-waktu dengan cara berbeda pula (diluar antisipasi pribadi) dengan keindahan yang tidak terduga, tentang kapan waktunya itu rahasia Tuhan. :D

Bersambung..

Senin, 03 Juni 2013

(Nge)-Mall

Satu keluarga  besar yang (mungkin) cukup berada dalam hal financial, keliling di foodcourt membeli beraneka jenis menu makanan sampai mejanya nggak cukup :p ujung-ujungnya nggak ada yang dihabisin. Semua hanya dicoba satu dua suapan lalu ditinggalkan sementara diluar sana banyak orang hidup dibawah garis kemiskinan,kekurangan, bahkan untuk membeli satu kilo beras saja harus membanting tulang. #gakhabispikir.
Seorang bapak menggandeng putri kecilnya melintasi escalator naik, tanpa sepengetahuan anaknya yang memang belum mengerti apa-apa si bapak memainkan mata dan menggoda genit perempuan-perempuan muda yang menggunakan escalator turun.
Perempuan berparas cantik sibuk menghabiskan sebungkus rokok bermerk di sudut keramaian sebagai obat pembunuh sepi, entah apa yang sedang dipikirkannya.
Dua anak perempuan bermain masak-masakan di playland sampai melebihi batas waktu yang disepakati, dan ketika si mbak penjaga playland bertanya, “Mana mamanya?jamnya sudah habis?” si anak yang lebih besar menjawab, “Mama masih perawatan di salon, kami disuruh nunggu disini." *garuk kepala*
Seekor anjing entah dari ras apa, meringkuk tenang dalam gendongan sang majikan. Betapa beruntungnya si anjing kecil itu, lebih beruntung dari anak si majikan yang justru terlihat seperti anak kekurangan kasih sayang.
Adegan kekerasan rumah tangga terjadi nyata tanpa sensor di tengah hiruk pikuk, lengkap dengan properti benda tajam yang siap digunakan bila nyawa terancam.  
Dari lagu khas Indonesia yang sedang popular, lagu himne posyandu yang liriknya tentang imunisasi dan oralit :p, sampai lagu True Worshipper yang memanjakan telinga.
Anak muda kreatif yang sudah sanggup merintis usaha dengan modalnya sendiri. Dulu aku pas seusia mereka belum punya pikiran untuk itu ya?!?
Segelas milkshake, racikan kopi ala café, keripik hingga kentang goreng bisa dicicipi gratis dengan modal pertemanan


Satu tempat dengan beragam cerita, dan ini sebagian kecil diantaranya…