Kamis, 21 Maret 2013

Remember When : Lagu Raisa dan Kisah Masa Lalu


(alasanku ngasih judul remember when karena aku suka banget dengan novel Winna Efendi,yang judulnya itu. Udah baca sampai lima kali dan tetap masuk dalam daftar salah satu novel favoritku—hehee cuma itu sih alasannya)
Mau cerita tentang lagu Raisa-Melangkah
Pertama tahu lagunya dari adhekku yang hobi download memanfaatkan koneksi WIFI kampusnya yang super cepat koneksinya. Dia bilang kalo video klipnya simple tetapi unik, diantara suasana pantai yang sepi dan perpaduan warnanyayang eksotik, plus pernak-pernik yang sengaja dimunculkan disitu..otomatis karena mengamati video klipnya udah tentu mulai menyimak lirik lagunya juga. Makin didengerin makin membawaku terhanyut ke kisah cinta di masa lalu..Hahay..
Waktu masih menjalin hubungan dengan seseorang aku pernah berharap sekaligus mengira dia adalah orang terakhir yang akan menjadi bagian hidupku selamanya (namanya juga sedang jatuh cinta) tapi ternyata nggak kejadian. Pertemuan dengan seseorang (salah satu teman baikku semasa sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama) secara nggak sengaja di jejaring social facebook membuat aku dan dia kembali menjadi dekat sampai memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Kesalahan aku waktu itu adalah aku nggak konsul ke Tuhan, nggak nunggu konfirmasi Tuhan bilang iya atau nggak, pikirku asal bersama seorang yang seiman pasti Tuhan setuju *tepok jidat* . Terjadilah kemudian setelah berjalan setengah tahun lebih, hubungan yang mulanya baik-baik saja tiba-tiba bermasalah sampai  akhirnya aku dan dia mengambil keputusan untuk berpisah. Aku sempat agak ngeyel ke Tuhan (bukan agak sih malah ngeyel banget kayaknya..hahaa) pengen banget balik dengan dia. Pokoknya Tuhan harus membuat kita berdua balikan gitu karena aku cintanya Cuma sama dia, nggak mau orang lain dan nggak bisa kalo harus mencintai orang lain. Titik. Serius aku ngomong gitu ke Tuhan, dengan ekspresi orang depresi gak ketulungan. Wkwkwkw. Dampak dari perpisahan itu aku mulai merasakan kesepian, merasa diriku nggak berharga, nggak dicintai oleh siapapun dan untuk melarikan diri dari kesepian itu aku mulai mengejar-ngejar kesenangan (dalam arti yang masih positif sih). Tiap pulang kerja aku mampir ke rumah untuk makan, ganti baju lalu pergi lagi keluyuran ke mall, ke rumah teman. Nggak sampai pulang larut malam sih, paling jam 8 malam udah dirumah lagi trus langsung masuk kamar, tidur. Gitu trus sampai berapa minggu, puncaknya ada dua kejadian yang membuatku tersadar bahwa aku nggak semestinya bertingkah seperti itu.
Pertama, aku pergi ke mall dengan seorang teman. Aku inget banget sedang menelusuri rak-rak besar di pusat perbelanjaan, di situ rame banget. Temanku sibuk memilih barang belanjaan ini itu, aku terus mengekorinya ditengah keramaian tetapi aku merasa sepertinya tempat itu sepi banget. Semua orang dan barang di sekitarku seperti bergerak dengan cepat kayak di film-film sedangkan aku ada diantaranya tanpa dipedulikan keberadaanku, hatiku berteriak minta tolong tapi tidak ada yang mendengarkan. Aku mengira pulang dari sana aku akan mendapati perasaanku lebih baik, namun aku salah. Sampai di kamar aku nangis karena nggak tahan menghadapi semua, aku masih kesepian.
Kedua, di mall yang sama beberapa minggu kemudian. Bersama seorang teman yang lain, sedang hunting buku dan perasaan yang sebelumnya terulang lagi.
Pulang dari sana ku mulai mikir, sepertinya ada yang salah. Aku tetap merasa kosong, nggak berharga, bahkan tempat paling aku sukai sekalipun (toko buku) nggak bisa mengisi kekosongan yang terjadi. Nggak bisa mengatasi kesepianku. Di saat seperti itulah aku mulai mencari Tuhan lagi, Tuhan yang selama beberapa waktu aku jauhin karena aku marah DIA membuatku berpisah dengan seseorang. Aku mulai datang kepadaNya, mulai menceritakan keadaanku sejujur-jujurnya. Emang bukan sekejap mata merasa tidak kesepian lagi, masih tetap ada bagian proses yang harus ku lewati bedanya setelah aku mulai cerita dengan jujur sama Tuhan hatiku mulai merasa lebih tenang. Kesepian itu lambat laun bisa diatasi, Thanks God. Aku mulai jarang keluyuran, blusukan ke mall sampai menurut teman-teman diriku berubah jadi aneh. Setiap kali aku mulai merasa dihantui perasaan kesepian itu, ku memilih untuk duduk diam sendirian di dalam kamar sambil mendengarkan lagu-lagu rohani, sambil curhat ke Tuhan, dan doa. Bukan sebuah cara yang bisa dipahami oleh kebanyakan orang kedengaran terlalu rohani mungkin :p,tapi yah lain orang lain pula caranya. Faktanya, aku justru mulai dipulihkan Tuhan lewat cara itu. Aku dibuat Tuhan menyadari satu hal penting bahwa tidak ada sesuatu apapun didunia ini yang bisa membuatmu menjadi utuh kecuali Tuhan sendiri.
Now, dua tahun berlalu sejak peristiwa perpisahan dengan seseorang yang tragis wkwkwkw. Aku mendapati diriku masih bisa berdiri tegak, tersenyum lebar menghadapi hari demi hari meskipun sejak saat itu sampai hari ini masih diijinkan Tuhan menjadi seorang perempuan single :p.-aku tetap bersyukur untuk masa ini. Tuhan Yesus yang begitu mencintaiku mengubah masa laluku untuk mendatangkan kebaikan-kebaikan di masa depanku, dan aku mengecap itu sekarang. Seseorang yang dulunya ngeyel itu sekarang berbalik mensyukuri keputusan Tuhan yang telah membuatnya harus berpisah dengan seseorang. Proses pemulihan itu menyakitkan, merasa kesepian itu aku tahu sekali rasanya tidak mengenakkan namun aku bersyukur karena Tuhan mendampingiku melewati masa itu . Selalu ada yang bisa dipelajari dari kesalahan masa lalu. Sekarang sih Puji Tuhan udah melewati masa menyakitkan itu, sudah dipulihkan dari luka hati dan kepahitan terhadap seseorang yang terpenting tidak lagi merasakan kesepian dan kekosongan hidup seperti dulu karena Tuhan telah menjadi bagian hidupku ^^

Oh ku tak sendiri, pancaran sinar mentari menemani tiada henti.
Oh dan tak kusesali Tlah kulupakan dirimu. tak mengapa, aku melangkah sendiri dapat ku jalani
#(yang nggak mungkin sendiri tanpa Tuhan) Heheee


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”  (Roma 8 :28)

0 komentar :

Posting Komentar