Jumat, 02 Agustus 2013

Still Believe

Perjalanan sunyi...
Dalam penantian yang tak pasti..
Sebuah kisah yang (sepertinya) tidak akan pernah selesai, tidak pasti dimana ujungnya.
dan hanya oleh kasihMu aku mampu bertahan, bersabar untuk sebuah jawaban, menepis segala kuatir, mempertahankan pengharapan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagiMU.

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." Filipi 1:6


Suatu sore menjelang malam, ditemani lagu I Still Believe in Miracle (Sidney Mohede)

Rabu, 31 Juli 2013

Sisa Kenangan

Udah akhir Juli, yah…akhir-akhir ini ada cukup waktu luang buat duduk tenang menyalakan laptop namun justru mood buat menulis sama sekali nggak ada. Kali ini juga sekedar iseng nulis tentang memori indah masa remaja yang sudah nggak mungkin kembali lagi.
Kemaren sore pas cuaca sedang cerah dan gak sedang ngurus ini itu *soksibuk* aku pergi jalan-jalan bersama si adekku. Jalan-jalan yang beneran jalan alias gak bawa motor, udah niat banget berangkat jalan kaki dari rumah sampai ke Gramedia, muter-muter pusat perbelanjaan, sampai pulang lagi. Sewaktu berangkat kita ambil rute yang melewati sekolahan SD dan SMP kita dulu. Terakhir mengenyam pendidikan disana itu tahun 2001an jadi udah 12 tahun berlalu. Hmmm. Beberapa memori masa sekolah yang nancep di hati sampai sekarang,

Di sekolah waktu SD jajanannya kerupuk bulat warna putih, kadang tempe goreng yang dimakan pake sambal, bukan saos sambal botolan tapi sambal uleg yang sebenarnya dipake untuk nasi rawon :p dan kantin sekolahnya di deket kamar mandi. Kok doyan yah waktu itu?untung gak lama kemudian kantinnya dipindah ditempat yang lebih layak. *muka pucat*. Berhubung jaman itu uang saku terbatas, selain jajan kerupuk biasanya sengaja gak jajan apapun pas disekolah karena pengen beli jeli sachetan yang dibekukan di warung. Semacam jajanan elit pada masa sekolah. wkwkwk
Hal yang dilakukan waktu istirahat, jaman SD : main bentengan, bola bekel, petak umpet, kartu kuartet, dakonan pake biji ato kerikil ; jaman SMP : ngerumpi, ngegosipin cowok-cowok *halah*, nyari buku bacaan di perpustakaan.
Langganan disuruh nulis di papan, dampaknya justru sering ketinggalan catatan karena begitu dirumah males nyalin catatan dibuku.
Pernah ngikut lomba Cerdas Cermat Alkitab tingkat SMP se-Malang dan Puji Tuhan setelah belajar siang malam tanpa henti, dengan mencucurkan keringat akhirnya menang juara 3.
SMP, masa-masa paling aktif di komunitas rohani (sampai SMA). Rajin ikut persekutuan remaja di gereja sebelah sekolah, dan pernah suatu ketika persekutuan di rumah seorang teman ada kejadian unik kitanya lagi kebaktian didalam,sandal/sepatu sandal yang ditaruh luar raib begitu saja diambil pencuri alhasil sekitar tujuh orang pulang dengan nyeker. Rindu masa-masa punya komunitas seperti dulu. Rindu kalian semua, guys^^
HP masih jadi barang amat sangat mewah dan belum semua orang punya telepon rumah, jadilah lebih banyak curhat ke sahabat lewat surat. Bisa nulis sampai berlembar-lembar folio, entah apa aja yang diomongin. Sekarang nulis besok pagi ketemu disekolah diberikan, gantian besok nunggu balesannya. Gitu terus setiap hari, sempat dikumpulin sih surat aku dan nona F bisa sampai satu kresek agak besar, sekarang udah dibuangin semua, seingatku isinya kalo dibaca sekarang pasti GJ dan  bikin ngakak.
Masa-masa mulai merasakan cinta monyet, masih lugu tapi sok dewasa akhirnya justru di akali sahabat sendiri (dianya baru ngakuin kebohongan masa lalunya pas SMA).
Sering banget nangis, melankolis tingkat parah kadang tanpa alas an alias galau, hahaa.Puji Tuhan, sekarang udah banyak diproses Tuhan supaya gak seperti itu lagi.

Sebagian besar memori masa remaja udah hilang sih, tertumpuk oleh memori-memori baru akhirnya pudar gitu aja. Seenggaknya ini,.. secuil dokumentasi yang tersisa dari masa lalu itu.


Sabtu, 22 Juni 2013

Meaningful Life #1

Minggu ini aku sedang mengikuti pelatihan selama empat hari yang diadakan di sebuah Rumah Sakit.  Dari H-7 pelatihan udah merasa agak gimana gitu (baca : males) buat ikut pelatihan ini, dikarenakan tidak ada gambaran sedikitpun soal materi pelatihannya…tapi tetap akhirnya berangkat juga. Hehee. Pelatihan ini berhubungan dengan dunia kesehatan gitu, tapi buat aku pribadi pembelajaran yang aku dapat bukan hanya itu, pelatihan ini menyentuh hatiku yang terdalam *hiperbola* karena panjang, jadi aku tulis jadi beberapa postingan aja yach ^^
Sekarang  mau nulis tentang ini dulu deh,
Hari 1, sambil nunggu pematerinya datang diputarlah sebuah lagu oleh pihak panitia, daann yang diputer adalah lagu JanjiMu Seperti Fajar-Franky Sihombing. Surprise. Nggak nyangka akan diputarkan lagu-lagu rohani, karena emang Rumah Sakit ini notabene rumah sakit yang berlandaskan Kasih Kritus.
Di bagian lagu itu kan ada lirik yang seperti ini,
JanjiMu sperti fajar pagi hari, yang tiada pernah terlambat bersinar.
 Versi dalam hatiku Tuhan kayaknya ngomong begini,
“JanjiKu untukmu seperti sinar matahari, nggak akan terlambat bersinar. Lihatlah keluar sana, hari yang mendung bukan? tapi tak akan lama matahari pasti akan bersinar.”
Langsung dah mata berkaca-kaca, mendadak merasa betapa specialnya aku dihadapan Tuhan dan betapa mengherankan cara Tuhan untuk menyampaikan sesuatu ke anak-anakNya. Anehnya habis lagu ini, nggak ada lagu lain yang diputar hanya selingan instrumental aja. Haha.  Begitu momen takjub dan heranku berakhir, aku ngelihat ke luar jendela..mencoba menerka kapan matahari akan muncul? sepertinya ditengah mendung yang makin menghitam dan rinai hujan yang jatuh semakin deras tidak ada kesempatan untuk matahari muncul dan aku mengalihkan fokus pada materi yang disampaikan, bukan lagi pada hujan dan penantian matahari. Pelatihan selesai sekitar setengah empat sore dan surprise (lagi) diluar sana langit berubah warna jadi putih bersih, plus matahari bersinar hangat. Tepat seperti yang Tuhan katakan tadi.
Di perjalanan pulang aku merenung, masih dengan sisa keheranan. Bagiku yang sedang mengalami fase “gelap” dengan alasan satu dan lain hal *halah* ini semacam peneguhan yang berarti banget. Seperti mendapat pencerahan dan suplai iman yang baru untuk tetap bertahan dalam proses ini sampai garis akhir. Meskipun matahari tidak bersinar di pagi itu, dia datang dengan kehangatan yang berbeda di sore harinya..seperti itulah masa ini, meski jawaban dan pertolongan belum datang hari ini, besok, atau lusa bisa jadi jawaban yang aku nanti bisa tiba sewaktu-waktu dengan cara berbeda pula (diluar antisipasi pribadi) dengan keindahan yang tidak terduga, tentang kapan waktunya itu rahasia Tuhan. :D

Bersambung..

Senin, 03 Juni 2013

(Nge)-Mall

Satu keluarga  besar yang (mungkin) cukup berada dalam hal financial, keliling di foodcourt membeli beraneka jenis menu makanan sampai mejanya nggak cukup :p ujung-ujungnya nggak ada yang dihabisin. Semua hanya dicoba satu dua suapan lalu ditinggalkan sementara diluar sana banyak orang hidup dibawah garis kemiskinan,kekurangan, bahkan untuk membeli satu kilo beras saja harus membanting tulang. #gakhabispikir.
Seorang bapak menggandeng putri kecilnya melintasi escalator naik, tanpa sepengetahuan anaknya yang memang belum mengerti apa-apa si bapak memainkan mata dan menggoda genit perempuan-perempuan muda yang menggunakan escalator turun.
Perempuan berparas cantik sibuk menghabiskan sebungkus rokok bermerk di sudut keramaian sebagai obat pembunuh sepi, entah apa yang sedang dipikirkannya.
Dua anak perempuan bermain masak-masakan di playland sampai melebihi batas waktu yang disepakati, dan ketika si mbak penjaga playland bertanya, “Mana mamanya?jamnya sudah habis?” si anak yang lebih besar menjawab, “Mama masih perawatan di salon, kami disuruh nunggu disini." *garuk kepala*
Seekor anjing entah dari ras apa, meringkuk tenang dalam gendongan sang majikan. Betapa beruntungnya si anjing kecil itu, lebih beruntung dari anak si majikan yang justru terlihat seperti anak kekurangan kasih sayang.
Adegan kekerasan rumah tangga terjadi nyata tanpa sensor di tengah hiruk pikuk, lengkap dengan properti benda tajam yang siap digunakan bila nyawa terancam.  
Dari lagu khas Indonesia yang sedang popular, lagu himne posyandu yang liriknya tentang imunisasi dan oralit :p, sampai lagu True Worshipper yang memanjakan telinga.
Anak muda kreatif yang sudah sanggup merintis usaha dengan modalnya sendiri. Dulu aku pas seusia mereka belum punya pikiran untuk itu ya?!?
Segelas milkshake, racikan kopi ala café, keripik hingga kentang goreng bisa dicicipi gratis dengan modal pertemanan


Satu tempat dengan beragam cerita, dan ini sebagian kecil diantaranya…

Senin, 27 Mei 2013

Cerita Kita Tak Pernah Sama

Kita duduk berdua di kedai ini, kedai yang sama dengan sebelumnya. Menikmati sepiring mie ekstra pedas dengan kuah hangat,-menu yang masih sama namun hati kita berdua telah berbeda.
Binar matamu menyorotkan kegembiraan lama yang memudar, seperti selaksa bintang benderang di antara langit malam yang gelap. Berulang kali engkau berucap, menanyakan ini itu namun entah mengapa aku sama sekali tak berniat memberi jawab.
Kamu memberitahuku jika kamu sangat merindukanku, sedangkan aku memasang muka datar.
Kamu berusaha mencairkan beku, dan mengorek kisah kehidupan pribadi yang lama tidak ku bagi denganmu,aku hanya berujar tidak perlu ada privasi yang ku bagi denganmu lagi.
Kamu terus mencecar tanya  tidak pantang menyerah, namun bagiku itu tidak lebih dari kesia-siaan belaka.  
Aku muak. Diamku ternyata tidak mampu menghentikan bicaramu. Aku membanting keras sendok dan garpu yang semula ku genggam lalu bangkit meninggalkanmu dalam kebingungan yang baru.
Ku tinggalkan dirimu sendiri disana, dengan air mata yang nyaris tertumpah.  Kamu bangkit mengejarku, menghadang langkahku yang nyaris sampai di trotoar jalan besar. Berteriak kencang dihadapan mukaku, satu kata saja..MENGAPA?
Aku berlalu begitu saja. Ku harap engkau paham maknanya. Perpisahan.
Sudahlah, cerita diantara kita memang tidak akan pernah sama lagi. Jadi jangan paksa aku untuk kembali.
Pilihan sudah ditentukan, jalan hidup kita telah sampai dipersimpangan yang mengharuskan kita berpisah arah. Jangan memaksakan diri untuk mengekor di belakangku, atau menggenggam erat tanganku agar aku mengikuti pilihanmu.
Aku telah memilih jalanku sendiri.
Usah peduli dengan apa kata mereka yang menaruh tanya dan curiga diantara ketidakmengertian yang sama.
Aku bukan pengisi kehampaanmu, mesin penjawab setiap sms dan telepon yang beroperasi 24 jam kapanpun kamu ingin menggunakannya. Aku bukan pembenaran atas hatimu yang kau duakan dengan yang lain, mengenai ini aku amat tak sepaham.
bertahun-tahun aku diam namun  akhirnya tak tahan
jangan paksakan aku untuk mengembalikan kisah ini agar seindah dulu, semua tak pernah sama lagi
Dua orang yang bersahabatpun akhirnya berpisah, disini di kedai ini…



Jumat, 10 Mei 2013

Kesempatan Kedua


Hallo semua…
Nggak terasa sudah hari ke sepuluh di bulan Mei…waktu begitu  cepat berganti :P
Dan aku bersyukur karena aku masih ada sampai detik ini, disini-menikmati indahnya hidup yang dianugerahkan oleh Tuhan.
Bulan April adalah bulan yang amat sangat sibuk, ada dua hal lain yang harus dikerjakan sepulang dari kerja dan itu sempat membuatku kalang kabut karena susah ngatur waktunya. Sekarang sih udah jalan sebulan lebih mending, nggak seberat pas di awal. Bulan April kemaren aku sempat nulis di postingan yang  INI tentang mimpi lama yang sepertinya memang Tuhan mau agar aku mendoakannya lagi dari awal. Pas dapat penegasan seperti itu seneng banget sih, merasa seperti mendapat kesempatan yang kedua :p. Kala itu aku beneran dibuat Tuhan mengerti bahwa tidak ada satupun dari rencana Tuhan yang akan gagal, dan ketika sesuatu kita paksakan terjadi padahal bukan rencana Tuhan udah pasti Tuhan punya cara untuk menggagalkannya juga.
Lalu hari ini, sudah sebulan lebih beberapa hari…tetep nggak terjadi apapun walaupun udah didoakan. Heheee. Aku jadi merasa agak gimana gitu?semangatku mulai turun segaris demi segaris. Pengharapan dan iman juga mulai meredup, yang aku tahu dan aku rasain adalah perjalanan menuju mimpi itu masih sama gelapnya dengan sebelumnya. Dalam hati juga tergoda untuk melepaskannya (lagi), karena aku merasa nggak ada kemajuan sedikitpun. Nah, siang dua hari lalu iseng browsing ini itu dan buka situs INI dan baca artikel profetik yang  judulnya "A Season of Open Doors"
Sebagian aku copy paste,

And I just sense this morning the Lord was saying to us that this is not a time to try to close what I’m trying to open.  And God says this is a time you’re going to have to wait, because God said, I’m opening some doors for you and if you will be patient and if you will wait upon Me I’ll give you access through that door.  And God said this is not the time to try to close what I’m opening because you are in a new season and in the last season that that was closed and that was locked up to you God said you are not in that season be willing to let Me open those doors.  And no it won’t just be one door but this is a season of multiplication.  And I say I Am multiplying the doors that I’m going to open for you. 
God said do not get distracted and look in only one direction but I’m causing you to be so alert I’m causing those dreams and visions to arise within you.  And God said even those dreams and visions from the past where the doors were closed watch Me as I give you access and I give you multiple doors that you will walk through in this new season. 

pas dibagian yang aku garis bawahi merasa Tuhan lagi ngasih tahu sesuatu ke aku. Bahwa saat ini tuh bukan saatnya untuk berhenti dari mendoakan sesuatu, yang Tuhan mau adalah aku sabar dan mau menunggu Tuhan bekerja sampai selesai dalam perkara ini.
Keren kan Tuhan kita? Dia bisa memakai banyak cara untuk bicara sama anak-anakNya. Jadi, walaupun ini masa “kegelapan” aku harus tetap berjalan terus, maju sambil menelan segala bentuk keraguan yang muncul karena didepan sana hasil yang indah sudah Tuhan sediakan. Tidak mudah tetapi kasih karunia Tuhan yang akan memampukanku.

“Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku.” 
(2 Samuel 22 :29)


Selasa, 23 April 2013

BelmiroFood

Kali ini mau numpang ngiklan...^.^


Akan ada di Foodcourt MOG lt.3 mulai 25 April 2013
Untuk yang ada di area Malang atau yang lagi berkunjung ke malang silakan berkunjung yach :p :p
Thanks.

GBU All ^^




Sabtu, 13 April 2013

Tentang Mencari-Menunggu Pasangan Hidup (yang dari Tuhan)


----Postingan yang panjang----
Obrolan pertama,
Beberapa bulan lalu sepasang suami istri yang konon katanya masih ada ikatan saudara jauh bersilaturahmi ke rumah,
Si istri : “Mbaknya seumuran anak saya ya?udah punya pacar belum?”
Aku : “Belum.”
Si istri : “Kok belum, ya udah cepetan nyari pacar kan udah umur 26 lebih. Mau punya anak umur berapa?”
Aku : “Karena saya nunggu yang terbaik dari Tuhan.”
Si istri : “Anak saya aja kelamaan nunggu pacarnya langsung saya suruh putus, dan nyari lagi yang bisa cepetan nikahin dia karena udah umur 25 tahun, biar segera punya anak sebelum umur 30an. Jangan milih-milih lho mbak.”
Aku : (dalam hati ngomong: gubrak )
Obrolan kedua,
Di ruangan kerja, temannya temanku datang numpang duduk. Cerita ini itu, dan menyodorkan pertanyaan serupa.
Dia : “Mbak, anaknya udah berapa?”
Aku : “Saya belum menikah mbak.”
Dia : “Ooohhh, terus rencananya kapan mbak nikahnya?”
Aku : “Kapan-kapan.Ntar juga akan datang waktunya.” (jawab sekenanya sambil cengengesan)
Dia : “Wah kok kapan-kapan, sudah menutup hati rapat-rapat mbak ini.” (sambil memandangku dengan tatapan gimana gitu)
Obrolan ketiga,
Seseorang yang dituakan : “Udah punya pacar belum?”
Aku : “Belum. ”
Seseorang itu : “Lha kamu diem aja, kapan mau dapat pacar. Kalo kamu suka sama seseorang kan nggak apa nelpon dia, sms dia, ngomong kalo kamu suka dia biar dia tau.”
Aku :  “haa?”

Terlalu sering terlibat obrolan dan mendengar komentar seperti yang diatas tadi, dari masa aku stress disodori pertanyaan macam itu hingga nyantai aja seperti sekarang. Ada beberapa kesan yang aku tangkap dari obrolan-obrolan semacam itu.
Buat sebagian orang punya pacar dan menikah itu adalah suatu tuntutan, tuntutan umur dan sistem reproduksi. Jika usiamu sudah menginjak kepala dua, selesai/sedang kuliah atau malah sudah memiliki pekerjaan berarti sudah saatnya punya pacar dan menikah.
Sebagian lagi memandang perempuan yang usianya udah di atas 25 tahun dan masih single itu perlu dikasihani. Kasihan karena nggak ada yang ngelirik dan mereka menangkap kesannya ada rasa frustasi, kasihan karena terlambat menikah dan udah keluar dari standard waktu ideal buat menikah.
Lainnya beranggapan kamu nggak punya pacar karena kamu terlalu pilih-pilih, diem aja nggak mau mencari dengan agresif, jual mahal nggak mau ngejar lelaki yang disukai. *plis deh*
Umumnya orang tidak dapat menerima jika aku berkata kepada mereka, “Saya sedang menunggu yang terbaik yang Tuhan berikan untuk saya.”. Mereka kurang setuju dengan kata “menunggu” sebab banyak orang memang tidak menyukai menunggu sesuatu tanpa kepastian, malah biasanya dikomen balik  : bagaimana jika sudah menunggu tapi malah dapat yang jelek? (istilahnya, pilih-pilih tebu oleh bongkeng ^^). Wajar sih, aku sendiri juga diproses Tuhan di bagian ini sampai hari ini. Buat aku pribadi, selama aku melekat erat padaTUhan aku tidak sedang asal-asalan menunggu gitu loh jadi mengapa aku harus kuatir jangan-jangan dapat/dikasih yang jelek ama Tuhan? kekuatiran seperti itu membuktikan kalo kita nggak sepenuh hati mempercayai Tuhan, padahal DIA adalah Bapa kita yang tahu memberikan apa yang terbaik untuk anak-anakNya.
“ Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang disorga!Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Matius 7:11)
 Bisa jadi kita mendapatkan yang jelek, seperti yang kita kuatirkan justru karena pikiran kita sendiri. Setiap kata yang keluar dari mulut kita punya kuasa untuk mendatangkan berkat dan kutuk. Ayub pernah berkata juga,
“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan , itulah yang mendatangi aku.” (Ayub 3 : 25)
Tuh kan?heheee…
Apa yang sebenernya dicari dan ditunggu? Mencari dan menunggu pasangan hidup agak beda dengan Mencari dan menunggu pasangan hidup yang dari Tuhan. Kalo sekedar mencari dan menunggu nggak perlu susah payah doain+konsul dengan Tuhan, asal seiman aja cukup, asal dia baik, pengertian,betanggung jawab .. yang seperti itu mungkin lebih mudah dicari. Sementara kalo menunggu pasangan hidup yang dari Tuhan itu kita sedang meminta yang spesifik kepada Tuhan, perlu didoain serius, dan yang pasti memenuhi standard yang Tuhan harapkan supaya ketika kita sudah masuk dalam pernikahan kita bisa memenuhi tujuan Tuhan dalam hidup masing-masing, kesalahan dalam memilih bisa jadi merusak tujuan dan rencana Tuhan tersebut. Pernikahan itu dirancangkan Tuhan dengan sebuah tujuan besar bukan sekedar memenuhi siklus kehidupan manusia selama hidup didunia. Pernikahan adalah sesuatu yang harus dihormati, bernilai dan hanya sekali seumur hidup sehingga sudah seharusnya-kan kita memilih yang terbaik dan nggak berusaha menurunkan standard yang sudah Tuhan tetapkan. Standard yang dimaksud bukan soal fisik yang mutlak, misalnya tingginya harus berapa cm nggak kurang atau lebih, harus punya pekerjaan tertentu nggak mau dengan profesi lain…tapi soal standard rohani yang mutlak harus ada, misalnya harus mencintai dan takut akan Tuhan (karena seiman aja itu nggak cukup) dan lain-lain, tiap orang punya kriteria sendiri-sendiri’lah ya yang disodorkan ke Tuhan cuman yang mencintai Tuhan dan takut akan Tuhan itu mutlak harus ada. Sebagai seseorang yang pernah menurunkan standard rohani soal pasangan hidup, aku tahu bagaimana jadinya, ketika dulu merasa sudah nggak punya cukup kesabaran menunggu akhirnya aku berkompromi untuk menurunkan standard rohaninya, nggak apa-apa dia nggak mau ke gereja, nggak berdoa yang penting dia kan masih seiman,ntar pas udah menikah pasti mau diajak ke greja pemikiran yang salah, terlalu banyak kompromi ini itu akhirnya justru semua berantakan dan waktu yang terbuang dalam masa penantian itu jadi lebih banyak. Mengutip kata Mr. Joshua Harris (lagi), bahwa ketika anda mencari pasangan, carilah seseorang yang mau mendengarkan dan bertindak tidak terburu-buru terhadap apa yang Allah katakan padanya.
Aku nulis ini tidak semata-mata aku sudah sempurna dan mencari orang yang sempurna..sama sekali tidak..kehidupan yang kujalani adalah serangkaian proses dimana setiap harinya adalah pembelajaran jatuh bangun, berhasil-gagal untuk menjadi seperti apa yang Tuhan kehendaki.
Yang terakhir, (udah berapa lembar yah tulisanku?!?) hihiii…
Berapa banyak yang menganggap bahwa seorang perempuan bersikap agresif (baca : mengejar laki-laki) itu perlu dan wajar? kayaknya banyak..heheee…dulu aku juga salah satunya alasannya jaman modern-emansipasi wanita *pengakuan* . Apa yang salah dengan mengambil inisiatif duluan?apa yang salah dengan menelpon dan sms untuk menunjukkan perhatian?kalo perempuan nggak melakukan itu gimana si lelaki tahu kalo perempuan tadi tertarik. Semua terdengar normal dan benar kan?.
Mrs. Elisabeth Elliot menasehatkan bahwa, TIDAK ADA hal yang harus dilakukan seorang perempuan agar diperhatikan oleh seorang laki-laki. Jangan menelepon, menulis surat pesan pendek (jaman sekarang jangan sms), apalagi menyatakan perasaan jika kita menyukainya. Yang bisa dilakukan seorang perempuan adalah : menyerahkan semua urusan pada Allah, jika dia adalah pria yang Tuhan sediakan bagimu maka Tuhan tidak akan menahan kebaikanNya, hanya saja Tuhan punya cara sendiri untuk mempertemukan. Perempuan itu berharga lebih dari permata so nggak mungkin juga Tuhan dengan sembarangan memberikan kita kepada seorang lelaki.
Trus berarti harus diem aja jadi seperti kepompong gitu? ya nggak juga sih. Bagian kita adalah memberi respon, mempersiapkan diri supaya kelak jadi istri yang cakap sesuai Firman Tuhan, periksalah juga motivasimu ketika kamu menghubungi seseorang apakah hanya untuk mencari perhatian dari seorang lelaki atau tidak, yah kalo emang ada hal yang penting masak akan trus diem. Lagipula dari kisah cinta pertama antara Adam dan hawa jelas bahwa maksud dan tujuan Tuhan menciptakan laki-laki adalah sebagai inisiator, dan perempuan sebagai penolong. Jika kita membalik fungsi itu, yang terjadi adalah kekacauan..jika seorang laki-laki benar-benar mengasihimu dia akan melakukan apapun untuk mendapatkanmu :P. Pasti ada yang mikir, yang ngomong sih gampang tapi prakteknya?Yup aku juga ngalamin kok masa-masa penundukan diri ke Tuhan soal ini dan susaaah, pinginnya melakukan ini itu  seiring waktu aku mulai paham walaupun penundukan diri itu susah namun hasilnya luar biasa, seenggaknya dengan menahan diri nggak ambil inisiatif duluan kita udah menjaga hati kita sendiri dari sakit hati yang nggak perlu. Percaya deh^^.
Ya sudahlah, sekian dulu tulisan kali ini,..
 “Anda tidak pernah menjadi atau menemukan seorang pasangan yang sempurna—kita semua adalah orang-orang berdosa—tetapi hanya orang-orang yang memiliki sikap mau taat terhadap Firman Tuhan lah yang akan terus bertumbuh dalam kedewasaan dan kesalehan di sepanjang kehidupan mereka.”
(dikutip dari I Kissed dating Goodbye)
#apa yang aku tulis disini adalah bagian dari proses pembelajaran pribadi dengan Tuhan yang tidak terjadi dengan instan, semoga bisa menjadi berkat agar kita bisa sama-sama belajar semakin melekat dengan Tuhan.

GBU all ^^

Selasa, 02 April 2013

Kalo Pacaran Ngapain Sih?


Nampaknya musim penghujan belum berakhir, diluar hujan turun dengan intesitas lumayan deras…dan cara terbaik untuk menikmati hujan sore ini adalah dengan menghabiskan waktu untuk menulis (^.^)v
Sebagai seseorang yang tinggal dan besar di sebuah kampung, aku terbiasa mendengar berbagai macam kabar sedap dan tidak sedap tersebar cepat. Seperti hari minggu kemarin, kabar kalau seorang anak perempuan dari RT seberang akan menikah tersebar luas sementara tidak ada undangan yang tersebar. Niat pernikahan diam-diam tak urung hanyalah sebuah niat tak kesampaian, toh orang lebih cepat tahu hal yang demikian. Si perempuan belia yang belum genap 17 tahun itu terpaksa meninggalkan bangku sekolahnya karena terlanjur hamil . Dan setelah diruntut, 1 atau 2 tahun lalu teman sepermainan atau mungkin sahabat si perempuan tadi juga mengalami hal yang sama. Fenomena seperti ini sudah bukan hal yang baru, namun tetap saja membuatku spontan berkomentar, “Kok bisa? emang dia ngapain aja?” (nanya’nya dengan ekspresi lugu,padahal jelas-jelas tahu jawabannya).
Ada juga cerita seorang perempuan yang lain, sebut aja X. X ini hamil beberapa bulan sementara pacarnya tidak bersedia bertanggung jawab, dan membuatku miris mendengar ceritanya.
Semua yang mendengar kejadian ini akan berkata, “Salah mereka sendiri..bla..bla..blaa…”
Memang si perempuan belia tadi, juga sahabatnya, dan si X telah melakukan kesalahan yang membuat mereka harus menanggung sebuah konsekuensi yang rumit atas perbuatannya tetapi pernahkah terlintas dalam benak kita bahwa apa yang terjadi atas diri mereka adalah karena mereka tidak mengerti konsep sebuah hubungan yang benar?sedangkan ditengah ketidaktahuannya mereka tidak memiliki tempat untuk bertanya dan mendapat jawaban yang benar sehingga mereka cenderung mencari kebenaran itu dari lingkungan pertemanan mereka dan media-media lain.
Semasa pacaran, si X tadi banyak curhat dengan rekan kerjanya yang dianggap lebih berpengalaman makan asam garam kehidupan..sayangnya nasehat yang didapat si X berbunyi seperti ini, “jaman sekarang kalo pacaran itu nggak sama dengan jaman dulu, jamanku dulu gandengan tangan aja nggak boleh tapi sekarang  nggak masalah kalo kamu mau “ngapa-ngapain”  itu baru gaul.”
Aku pribadi pernah sharing dengan teman beberapa tahun lalu, lantas dia bilang seperti ini, “Prinsipnya selama pacaran kamu bolehlah memberikan lebih asal nggak semuanya ( artinya asal kamu tetap menjaga keperawanan).” dan waktu itu jujur aku percaya dan setuju-setuju aja, apalagi yang ngomong ini saudara seiman *garuk kepala*. Untung cuma sebatas setuju lewat omongan aja, nggak dalam sikap.
Kitapun nggak bisa menolak visualisasi yang ditawarkan media hiburan, setiap film yang diputar selalu membubuhkan adegan romantis mulai dari bergandengan tangan, meningkat ke pelukan, cium pipi, cium kening dan seterusnya.  Jalan cerita sinetron juga dibumbui dengan kisah jatuh cinta ala ABG, anak-anak berseragam putih biru yang lebih sibuk mengejar-ngejar lawan jenisnya menggunakan berbagai cara, malah nggak fokus dengan pendidikan.
Kesimpulan yang muncul di benak mereka jadinya :  pacaran itu hubungan  antara perempuan dan laki-laki, yang didalamnya termasuk melakukan hal-hal yang sifatnya mengandung sentuhan fisik asal nggak kebablasan. Fufufu…>.< 
Benarkah demikian?
Sewaktu aku belum mengerti kebenaran Firman Tuhan aku menerima kesimpulan itu sebagai hal yang paling benar, namun sekarang lain lagi ceritanya. Pas jaman pelajaran agama di sekolah sih udah diajarin bahwa pacaran itu adalah satu fase sebelum memasuki jenjang pernikahan. Teorinya gitu dan murid sekelas tahu cuman dalam prakteknya jauuh dari teori, mikirnya malah kalo nggak punya pacar berarti nggak laku, kesepian, nggak seruĂ ujung-ujungnya berlomba mencari pacar hanya untuk memenuhi tuntutan bukan untuk tujuan yang benar di hadapan Tuhan. Lantas kebanyakan cewek, punya pemikiran jika dia memberikan apa yang diinginkan pria dalam hal kepuasan fisik,pasti dia akan mendapatkan kasihnya selamanya (ini ada dibuku Lady in Waiting). Nggak apa-apa berpelukan, nggak apa-apa berciuman daripada ntar nggak mau malah diputus dan ditinggalkan, padahal udah cinta banget. Setelah berkompromi dengan kata nggak apa-apa malah jadi penasaran, ingin tahu dan mencoba lebih dalam lagi, begitu sadar terlambat sudah.
Satu tindakan fisik berdasarkan rasa suka bukannya melekatkan kasih mereka, tetapi justru menghancurkannya (Lady in Waiting, hal 90). Tuhan mau anak-anakNya menjaga kekudusan dirinya karena tubuh kita adalah bait Allah, dan kekudusan itu lebih dari sekedar keperawanan/ keperjakaan loh. Kekudusan itu berbicara soal bagaimana hidup kita di mata Tuhan. Nah, seandainya kita berkompromi dengan hal  yang tidak kudus lantas menutupinya dengan dalih kan yang penting  nggak kebablasan?tetap aja itu tidak benar di mata Tuhan.
So, berhati-hatilah dalam memilih pergaulan karena dengan siapa kita bergaul itu menentukan perilaku kita. Bertanyalah pada orang-orang yang memiliki otoritas yang benar, bukan yang asal cukup usia untuk memberi nasehat, ibarat bertanya arah ke orang yang salah akhirnya malah kesasar :p. Setiap nasehat yang kita dapatkan juga harus diuji nggak asal diterima dan dilakukan, pertimbangkan dengan baik nilai kebenarannya.
Amsal 18 : 24
Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.”
1 Korintus 15 : 33
“ Janganlah kamu sesat; Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Kedua, Sebagai seorang cewek (cowok juga) adalah penting buat kita menjaga diri kita dengan baik. Ada konsekuensi yang lebih rumit yang mesti dibayar dan itu nggak sebanding dengan kenikmatan sesaat yang didapatkan. Jika akhirnya seperti perempuan belia tadi, pikirkanlah betapa banyak yang harus dia tanggung?pernikahan mungkin menyelesaikan sedikit masalah, tetapi siapkah dia menanggung beban rumah tangga pada usia belia tanpa bekal ijasah yang memadai dan pekerjaan?Ada banyak masalah lain menanti didepan, sudah siapkah kamu?. Belum tentu pula seseorang yang menerima segala-galanya darimu akan menjadi suami/istri di masa depan, seperti yang dialami si X.
Perasaan kasih itu tidak hanya diungkapkan lewat kedekatan fisik yang sembrono sebelum dua orang menikah, perasaan itu bisa diungkapkan dalam pengendalian diri, kesabaran.

Lalu, pacaran itu ngapain sih?
Hubungan lawan jenis tidak lagi merupakan “menikmati saat-saat indah” atau mempelajari apa yang aku inginkan dalam sebuah hubungan. Hubungan itu bukan lagi tentang mendapatkan, tetapi memberi. Setiap hubungan (terutama untuk anak Tuhan) merupakan sebuah kesempatan untuk mengasihi orang lain seperti Allah mengasihi kita. Mengesampingkan keinginan-keinginan kita dan melakukan apa yang diinginkan oleh pasangan kita. Mengasihi dia bahkan walaupun tidak ada yang dia berikan untuk kita. Menginginkan kesucian dan kemurnian dari pasangan kita karena hal itu menyenangkan Allah dan melindungi pasangan kita. (kata Mr. Joshua Harris dalam bukunya I Kissed Dating Goodbye, hal. 9).

Yuk, kita sama-sama belajar menjadi seperti yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita masing-masing dari sekarang, pas masih single ataupun sudah diijinkan Tuhan melangkah ke fase berikutnya. Hihiii.

GBU ^^




Senin, 01 April 2013

Hanya Kata-kata


Aku melihat “mimpi” yang berminggu-minggu lalu telah aku kuburkan hari ini kembali,
Dimana setiap serpihannya seakan bercerita, membangun perlahan semangat yang telah kupadamkan dengan rela.
Nyatakah ini semua, Tuhan?ataukah aku salah mengartikan sesuatu?
Pagi kemarin, tiba-tiba Tuhan mengingatkanku tentang kekuatan dari setiap kata yang terucap. Sepertinya Tuhan sedang berkata, “Jika dulu kamu memperkatakan sesuatu yang “negatif” tentang dirimu sendiri dan itu bisa terjadi, apalagi jika kamu memperkatakan sesuatu yang positif?
Apakah ini berarti Tuhan menghendaki aku untuk mulai memperkatakan sesuatu tentang “mimpi” itu lagi, untuk mulai mendoakan dan mengimaninya dengan benar sekali lagi agar itu terjadi dan tergenapi dalam hidupku?
Aku beranggapan bahwa 99% “mimpi” itu tidak akan terwujud, terlalu rumit dan mustahil namun demikian Tuhan mengingatkanku juga lewat kata-kataNya yang lembut, masih ada 1% untuk berkata TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN.
Cukuplah bagiku saat ini untuk percaya bahwa Tuhan bekerja dengan caraNya. Berikan aku hikmatMu, Tuhan..agar aku semakin mengerti jalan rencanaMu dihidupku.
“TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!Ya TUHAN, kasih setiaMu untuk selama-lamanya; jangan Kautinggalkan perbuatan tanganMu.” (Mazmur 138 :8)




Sabtu, 30 Maret 2013

Bahagia?


Teman : “ Enak ya teman kita si R, sudah menikah, sebentar lagi punya anak, sudah punya rumah sendiri pula. Pasti hidupnya bahagia.”
Aku : “Mungkin, kita hanya melihat kehidupannya dari sekelumit kisah yang muncul dihadapan kita tapi kita tidak pernah tahu benar isi hatinya.”
Teman : “Gitu ya?”
Aku : “He eh.”

Berapa banyak dari kita yang mengukur kebahagiaan dengan ukuran apa yang kita miliki dan tidak kita miliki?
Ketika kita melihat seseorang memiliki sesuatu yang tidak atau belum kita miliki dengan buru-buru kita memberikan label kasat mata bertuliskan BAHAGIA di diri mereka?dan secara tidak sadar kita menempelkan label “TIDAK BAHAGIA” ke diri kita sendiri.
Padahal apa yang kita lihat sebagai kebahagiaan milik orang lain belum tentu benar-benar kebahagiaan di mata mereka,
Keadaan tak jarang juga terbalik, diam-diam mereka bisa saja melabeli kita sebagai orang BAHAGIA atau yang LEBIH BAHAGIA
Bahagia itu soal keputusan hati…
Bahagia itu milik siapa saja, bukan hanya orang-orang berpakaian modis, bermobil mewah, gadget yang tidak pernah ketinggalan jaman, bahagia juga milik mereka yang hidup sederhana bahkan sepertinya kekurangan.
Bahagia itu bersyukur, karena bersyukur kita bahagia…

Kamis, 21 Maret 2013

Remember When : Lagu Raisa dan Kisah Masa Lalu


(alasanku ngasih judul remember when karena aku suka banget dengan novel Winna Efendi,yang judulnya itu. Udah baca sampai lima kali dan tetap masuk dalam daftar salah satu novel favoritku—hehee cuma itu sih alasannya)
Mau cerita tentang lagu Raisa-Melangkah
Pertama tahu lagunya dari adhekku yang hobi download memanfaatkan koneksi WIFI kampusnya yang super cepat koneksinya. Dia bilang kalo video klipnya simple tetapi unik, diantara suasana pantai yang sepi dan perpaduan warnanyayang eksotik, plus pernak-pernik yang sengaja dimunculkan disitu..otomatis karena mengamati video klipnya udah tentu mulai menyimak lirik lagunya juga. Makin didengerin makin membawaku terhanyut ke kisah cinta di masa lalu..Hahay..
Waktu masih menjalin hubungan dengan seseorang aku pernah berharap sekaligus mengira dia adalah orang terakhir yang akan menjadi bagian hidupku selamanya (namanya juga sedang jatuh cinta) tapi ternyata nggak kejadian. Pertemuan dengan seseorang (salah satu teman baikku semasa sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama) secara nggak sengaja di jejaring social facebook membuat aku dan dia kembali menjadi dekat sampai memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Kesalahan aku waktu itu adalah aku nggak konsul ke Tuhan, nggak nunggu konfirmasi Tuhan bilang iya atau nggak, pikirku asal bersama seorang yang seiman pasti Tuhan setuju *tepok jidat* . Terjadilah kemudian setelah berjalan setengah tahun lebih, hubungan yang mulanya baik-baik saja tiba-tiba bermasalah sampai  akhirnya aku dan dia mengambil keputusan untuk berpisah. Aku sempat agak ngeyel ke Tuhan (bukan agak sih malah ngeyel banget kayaknya..hahaa) pengen banget balik dengan dia. Pokoknya Tuhan harus membuat kita berdua balikan gitu karena aku cintanya Cuma sama dia, nggak mau orang lain dan nggak bisa kalo harus mencintai orang lain. Titik. Serius aku ngomong gitu ke Tuhan, dengan ekspresi orang depresi gak ketulungan. Wkwkwkw. Dampak dari perpisahan itu aku mulai merasakan kesepian, merasa diriku nggak berharga, nggak dicintai oleh siapapun dan untuk melarikan diri dari kesepian itu aku mulai mengejar-ngejar kesenangan (dalam arti yang masih positif sih). Tiap pulang kerja aku mampir ke rumah untuk makan, ganti baju lalu pergi lagi keluyuran ke mall, ke rumah teman. Nggak sampai pulang larut malam sih, paling jam 8 malam udah dirumah lagi trus langsung masuk kamar, tidur. Gitu trus sampai berapa minggu, puncaknya ada dua kejadian yang membuatku tersadar bahwa aku nggak semestinya bertingkah seperti itu.
Pertama, aku pergi ke mall dengan seorang teman. Aku inget banget sedang menelusuri rak-rak besar di pusat perbelanjaan, di situ rame banget. Temanku sibuk memilih barang belanjaan ini itu, aku terus mengekorinya ditengah keramaian tetapi aku merasa sepertinya tempat itu sepi banget. Semua orang dan barang di sekitarku seperti bergerak dengan cepat kayak di film-film sedangkan aku ada diantaranya tanpa dipedulikan keberadaanku, hatiku berteriak minta tolong tapi tidak ada yang mendengarkan. Aku mengira pulang dari sana aku akan mendapati perasaanku lebih baik, namun aku salah. Sampai di kamar aku nangis karena nggak tahan menghadapi semua, aku masih kesepian.
Kedua, di mall yang sama beberapa minggu kemudian. Bersama seorang teman yang lain, sedang hunting buku dan perasaan yang sebelumnya terulang lagi.
Pulang dari sana ku mulai mikir, sepertinya ada yang salah. Aku tetap merasa kosong, nggak berharga, bahkan tempat paling aku sukai sekalipun (toko buku) nggak bisa mengisi kekosongan yang terjadi. Nggak bisa mengatasi kesepianku. Di saat seperti itulah aku mulai mencari Tuhan lagi, Tuhan yang selama beberapa waktu aku jauhin karena aku marah DIA membuatku berpisah dengan seseorang. Aku mulai datang kepadaNya, mulai menceritakan keadaanku sejujur-jujurnya. Emang bukan sekejap mata merasa tidak kesepian lagi, masih tetap ada bagian proses yang harus ku lewati bedanya setelah aku mulai cerita dengan jujur sama Tuhan hatiku mulai merasa lebih tenang. Kesepian itu lambat laun bisa diatasi, Thanks God. Aku mulai jarang keluyuran, blusukan ke mall sampai menurut teman-teman diriku berubah jadi aneh. Setiap kali aku mulai merasa dihantui perasaan kesepian itu, ku memilih untuk duduk diam sendirian di dalam kamar sambil mendengarkan lagu-lagu rohani, sambil curhat ke Tuhan, dan doa. Bukan sebuah cara yang bisa dipahami oleh kebanyakan orang kedengaran terlalu rohani mungkin :p,tapi yah lain orang lain pula caranya. Faktanya, aku justru mulai dipulihkan Tuhan lewat cara itu. Aku dibuat Tuhan menyadari satu hal penting bahwa tidak ada sesuatu apapun didunia ini yang bisa membuatmu menjadi utuh kecuali Tuhan sendiri.
Now, dua tahun berlalu sejak peristiwa perpisahan dengan seseorang yang tragis wkwkwkw. Aku mendapati diriku masih bisa berdiri tegak, tersenyum lebar menghadapi hari demi hari meskipun sejak saat itu sampai hari ini masih diijinkan Tuhan menjadi seorang perempuan single :p.-aku tetap bersyukur untuk masa ini. Tuhan Yesus yang begitu mencintaiku mengubah masa laluku untuk mendatangkan kebaikan-kebaikan di masa depanku, dan aku mengecap itu sekarang. Seseorang yang dulunya ngeyel itu sekarang berbalik mensyukuri keputusan Tuhan yang telah membuatnya harus berpisah dengan seseorang. Proses pemulihan itu menyakitkan, merasa kesepian itu aku tahu sekali rasanya tidak mengenakkan namun aku bersyukur karena Tuhan mendampingiku melewati masa itu . Selalu ada yang bisa dipelajari dari kesalahan masa lalu. Sekarang sih Puji Tuhan udah melewati masa menyakitkan itu, sudah dipulihkan dari luka hati dan kepahitan terhadap seseorang yang terpenting tidak lagi merasakan kesepian dan kekosongan hidup seperti dulu karena Tuhan telah menjadi bagian hidupku ^^

Oh ku tak sendiri, pancaran sinar mentari menemani tiada henti.
Oh dan tak kusesali Tlah kulupakan dirimu. tak mengapa, aku melangkah sendiri dapat ku jalani
#(yang nggak mungkin sendiri tanpa Tuhan) Heheee


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”  (Roma 8 :28)

Senin, 11 Maret 2013

Dia disembuhkan


Ketika dokter sudah mengangkat tangan dan berkata bahwa sisa umurnya tidak lebih dari 3 minggu saja,
Ketika satu persatu teman sekamarnya di rumah sakit akhirnya menghembuskan nafas terakhir,
Bahkan dia sendiri sudah tidak memiliki pengharapan sehingga memilih pulang ke Kota Malang setelah sekian lama tinggal di pulau seberang, Bali.
Tuhan memberi kesempatan kedua baginya untuk menjalani hidup, menganugerahkan kesembuhan.
Dia yang divonis dokter menderita infeksi paru-paru parah perlahan dipulihkan, dia yang dalam sakitnya tidak lagi mampu berjalan kini mulai bisa melangkah pelan.
Sungguh mujizat telah terjadi, dan hanya tangan Tuhan Yesus yang mampu melakukannya.
Dan aku semakin terpana, tidak percaya, sekaligus terharu...
Menyadari betapa luar biasa dan “gila” cinta Tuhan Yesus untuk kita,
Tuhan yang rela mati di kayu salib ganti dosa kita adalah Tuhan yang sama yang telah memberikan kesembuhan dengan alasan sama pula—cinta.
Sekalipun pernah ditinggalkan, pernah diingkari, Tuhan tetap mengasihi..dan itu terbukti dengan kesempatan sekali lagi  yang Tuhan berikan kepadanya untuk hidup.

(cerita kemarin siang- setelah sebuah pertemuan tidak terduga dengan seorang teman di acara bazar gereja. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dia lagi di dalam sebuah ibadah gereja, namun Tuhan membuat itu terjadi.)
# Tulisan ini untukmu, non ^^! Tetaplah berjuang, tetaplah berharap, datanglah dan jangan ragu untuk kembali pada kasihNya. Tuhan Yesus mengasihimu apa adanya. Tuhan sanggup memulihkan kehidupanmu.

Inget juga lirik lagu ini, non : 
Every sickness, every weakness, every fear and doubt and shame. Every burden, every hurt is overcome in Jesus Name -It is Done (Sidney Mohede feat darlene Zschech)
"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya , dan kesengsaraan  kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh"
(Yesaya 53: 4-5)



Jumat, 08 Maret 2013

Percayalah!!


Percayalah segalanya akan tetap baik-baik saja…
Percayalah bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaNya yang gagal (Ayub 42 : 2)
Meskipun lagi-lagi engkau mendapati sebuah hasil yang semu—fatamorgana—dan itu menyakitkan. Sekali lagi kau mengira jalan menuju penggenapan telah terbuka  namun ternyata engkau mendapati perkiraanmu salah kaprah percayalah ini adalah bagian dari sebuah proses dimana Tuhan mempersiapkanmu sebelum engkau menerima apa yang telah DIA janjikan sejak dua tahun lalu. Setiap kerikil, dan bebatuan yang menyakitkan…setiap lorong gelap nan panjang pasti akan ada ujungnya.
Ingatlah pada Abraham yang menantikan janji Tuhan dengan sabar , yang imannya tidak menjadi lemah meskipun dia tidak memiliki dasar apapun untuk berharap sehingga dia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Belajarlah pada Yusuf yang meskipun dia harus menjadi budak, difitnah sehingga dimasukkan ke penjara dia tetap setia pada Tuhan sampai mimpi yang pernah Tuhan berikan kepadanya terwujud.
Tuhan akan bertindak…Tuhan PASTI bertindak dengan caraNya, bukan caramu.
Mungkin semua ini membuatmu menangis,hampir menyerah dalam kekalahan..aku mohon tetaplah bertahan meski dengan sisa kekuatanmu. Nantikanlah Tuhan, tetap ikutilah segala jalanNya apapun yang terjadi. Terus perkatakan janjiNya dan biarkan janji itu dihidupi dalam kehidupanmu.
Saat kemenangan PASTI tiba….
Suatu hari engkau pasti bisa berkata seperti yang Rasul Paulus katakan:
“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Korintus 15 : 57)

(Tidak, aku tidak sedang menasehati seseorang…aku sedang berkata-kata kepada diriku sendiri)

Rabu, 06 Maret 2013

Selalu bersamaku


Sedang suka banget dengerin lagu ini karena kata-katanya yang pas banget dengan suasana hati,

Dan bukan kebetulan jika kemarin tiba-tiba dapat ayat ini dari renungan,
“Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dengan kasihNya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai.” (Zefanya 3:17)


Banyak hal dalam hidup ini berubah seiring waktu,
Persahabatan yang dulunya hangat bisa berubah hambar.
Kenangan lama yang sudah terkubur dalam bisa muncul dalam sekejap mengacaukan hati
Jalan yang kukira semula mulai dibukakan Tuhan ternyata tertutup lagi, dan menjadi lebih gelap dibanding sebelumnya.
Pekerjaan pun diambang perubahan :D, 50 : 50 antara aku yang tetap disini dan harus menghandle semua sendirian lagi (seperti ketika aku pertama kali masuk di sini) atau aku yang dipindahkan ke puskesmas lain untuk mengisi kekosongan disana?
Aku lelah. Merasa kehilangan arah. Satu-satunya hal yang membuatku dapat terus bertahan adalah pilihan,.pilihan untuk terus melekat padaNya…
Di dalam kesesakan…di dalam kemenangan ku tahu ENGKAU selalu bersamaku…kasihMu tak jauh dari jiwaku….

Kamis, 28 Februari 2013

28 Hari di Februari


Ternyata bulan Februari sudah akan berakhir dalam beberapa jam ke depan. Waktu terasa semakin cepat berlalu. Februari yang penuh dengan kejutan, kesibukan, perjuangan.
1.     Aku bersyukur karena Tuhan memberiku kesempatan mencicipi  hal baru. Yup, di postingan sebelumnya aku ada menyinggung soal kegiatan berjualan kecil-kecilan di area NBL. Disanalah Tuhan mempertemukanku dengan orang-orang baru yang menurutku kreatif dan positif, dan setelah ketemu terus menerus selama sepuluh hari  akupun tertular sikap positif dan kreatif mereka. Buktinya setelah  bertemu dengan mereka jugalah akhirnya kepikiran untuk berani melakukan sesuatu yang lebih agar mampu mencapai titik pencapaian yang lebih lagi, sekarang sih masih dalam taraf perencanaan dan didoakan.
2.       Bulan ini aku sedang berjuang keras untuk tetap fokus pada Tuhan terutama setelah Tuhan memberikan jawaban TIDAK untuk sesuatu yang aku doakan. Ku akui waktu Teduh ku berantakan, baca Alkitab jadi banyak bolongnya, doa juga sekenanya. Jauh dalam hatiku lega namun sekaligus blank karena nggak mengerti sama sekali apa yang sebenarnya mau Tuhan lakukan dalam hidupku. Merasa nggak disayang Tuhan merasa nggak berarti sama sekali, merasa diperlakukan nggak adil sama Tuhan but thanks to God yang udah mengingatkanku lewat FirmanNya di Roma 8 : 38-39
“ Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas , maupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Dan ayat ini membuatku jauh lebih tenang.
3.        Kejutan bulan ini adalah bisa beli buku baru, ada 7 buku baru 5 diantaranya beli setelah ada diskon besar dari penerbit HEhehee dan 1 yang minjem.. tapi faktanya baru  1 yang selesai di baca yaitu Chosen (Terpilih) karangan Ginger Garrett. Ini novel yang menceritakan tentang isi buku harian Ratu Ester yang dikisahkan dalam Alkitab. Pasti udah pada tahu yah cerita Ester yang akhirnya menggantikan Wasti menjadi ratu, dan bagaimana dia menyelamatkan bangsanya. Novel ini setidaknya bisa menjadi gambaran yang mendekati sebenarnya tentang kehidupan Ester pada masa itu (harusnya bikin postingan sendiri tentang novel ini). ^^
4.       Salah seorang teman baikku akan menikah dalam beberapa bulan ke depan, yang seorang lagi akhirnya dekat (atau mungkin sudah berpacaran) dengan seseorang—nggak tahu pasti karena sebatas dengar dari saudaranya yang tinggal dekat kantorku, yang satu lagi akhrinya hamil. Banyak kabar bahagia datang dan aku berbahagia untuk mereka semua. Ahh bukankah ini semua masalah waktu?pasangan hidup yang terbaik dari Tuhan tetap layak untuk dinantikan, dan aku sangat mempercayai itu. So, aku ingin menikmati setiap detik yang berharga ini dengan bersungguh-sungguh sebelum datang fase yang selanjutnya. Hahay.

So, kesimpulannya Februari terlewati dengan baik bersama Tuhan Yesus tentunya…dan Selamat Datang Maret..aku menyambutmu ^^. Hari yang baru, bulan baru, semoga aku bisa memperbaiki waktu pribadiku dengan Tuhan dan lebih konsisten menjalaninya. Semoga bisnis hasil kerja bareng beberapa orang ini akan terealisasi pada waktuNya Tuhan.  Aku mau terus berjalan bersama Tuhan.
Terima kasih untuk hidup yang sudah Tuhan berikan kepadaku, its not about me but Jesus.
“Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!” (Mazmur 16:2)

Jumat, 22 Februari 2013

Diingatkan Lewat Hal Kecil


Baru malam ini (tulisan ini dibuat kemaren malam tapi baru sempat diposting hari ini) bisa duduk tenang di dalam kamar dan menyalakan laptop. Ada beberapa hal yang pengen ditulis sejak berhari-hari lalu tapi terus menerus ditunda karena sibuk :p..sementara ini dulu deh yang ditulis, yang paling baru.  Jadi ceritanya, sejak hari Sabtu yang lalu tiap menjelang sore ikutan bantu-bantu saudara jualan di area NBL seri tiga yang kebetulan berlangsung di GOR BIMASAKTI Malang. Begitu pulang kerja langsung makan, mandi, nyiapain beberapa barang terus berangkat ke sana dan walaupun gak jaga full sampai malam karena gantian sama adhek tetep terasa juga capeknya :p. Yah selama aku masih single aku mau memanfaatkan setiap waktu yang aku  miliki semaksimal mungkin, karena ntar suatu waktu hal-hal seperti ini nggak bisa dilakukan lagi. Lumayan’lah ikutan kegiatan seperti ini bisa nambah pengalaman dan teman baru, bisa sharing-sharing juga, belajar mengerti kemauan konsumen itu seperti apa. Belajar menghargai pekerjaan pula, karena kegiatan seperti ini bertolak belakang dengan pekerjaan yang selama ini aku jalani. Kalau ditempat kerjaku yang resmi aku lebih berharap banyak orang itu sehat sehingga nggak perlu datang ke pusat pelayanan kesehatan, istilahnya memperingan pekerjaanku sehari-hari namun di kegiatan seperti ini justru sebaliknya, aku berharap banyak orang datang untuk membeli supaya daganganku laku :p :p. Nah, hari ini karena merasa ada tanda-tanda hujan akan turun aku memutuskan untuk bergegas pulang padahal jam enam sore belum genap. Aku agak-agak tidak berani membawa motor di malam hari, apalagi jika sampai hujan turun di malam hari T_T. Keluar dari area parkir hujan sudah turun, sampai di jalan raya intensitasnya bertambah. Aku berdoa, “Tuhan, tolong kalau bisa jangan hujan dulu ya paling nggak sampai aku dirumah.” . Butir-butir air tetap turun. Aku doa lagi, “Tuhan, kalo harus hujan ya udah nggak apa-apa aku percaya Tuhan pasti menjagaku sampai dirumah. Amin.” . Lirik kanan kiri beberapa orang sudah menepi dan menggunakan jas hujannya, tapi aku memutuskan jalan terus..baru nanti jika hujan benar-benar deras aku akan memakai  jas hujan. Eeehhh ternyata beberapa meter berikutnya butir-butir air tidak lagi berjatuhan. Yeay tidak jadi hujan. Thanks Lord.
Lantas aku teringat ke 5 hari sebelumnya,.
Hari pertama berangkat pas cuaca sedang panas-panasnya tapi hujan begitu nyampai tempat tujuan. Hujan yang cukup deras, namun pas jam tujuh malam pulang ternyata reda.
Hari kedua, pas waktunya berangkat pas waktunya hujan reda (lagi)
Hari ketiga, berangkat dibonceng dan pulang naek angkutan umum karena saudaraku ada kuliah sore.Tidak hujan.
Hari keempat, di kantor hujan tapi ajaibnya begitu nyampek Malang hanya ada sisa-sisa hujan, dan sukses pulang pergi ke stan tanpa kehujanan.
Hari kelima, berangkat dari rumah gerimis tapi lagi-lagi tidak berubah menjadi deras, malahan langit berubah cerah.
Sepertinya hujan atau tidak hujan adalah persoalan remeh temeh, bukankah hanya sebuah kebetulan belaka jika kemudian hujan tidak jadi turun? tapi apakah bisa disebut sebagai sebuah kebetulan jika itu terjadi sampai enam kali?. Aku rasa tidak. Aku tahu dan percaya hanya TUHAN yang mampu melakukan ini semua. WOW…aku sempat berkaca-kaca selama beberapa detik. Terharu karena beneran merasa diperlakukan spesial oleh Tuhan, lewat hal sesederhana ini Tuhan menunjukkan kasih setiaNya yang begitu besar. Tuhan tahu ketakutanku bawa motor di malam hari, Tuhan tahu hujan membuat jarak pandang berkurang apalagi di malam hari sementara aku berkacamata, jika hujan harus menutup kaca helm agar air tidak mengenai kacamataku. Tuhan tahu dan peduli akan itu semua sehingga DIA melakukan semua ini untukku. Tuhan begitu mengasihiku sehingga DIA  mengingatkanku lewat momen-momen berharga ini untuk tetap memandang padaNya dan bergantung sepenuh hati alias nggak setengah-setengah.

“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya!" (Mazmur 34 : 9)


Jumat, 15 Februari 2013

Ini Ceritaku....


Happy Valentine Day.. (udah lewat sehari sih)
14 Februari….
Aku pulang dengan dua batang coklat di dalam tas, yang agak-agak melumer karena terkena terik matahari di sepanjang perjalanan pulang dari kantor. Dapat darimana?dari siapa?. Dapat dari seorang teman yang berjualan coklat dengan sejumlah uang alias beli dan bukan untuk acara tukar-tukaran coklat di hari valentine tapi untuk si adhek pemilik blog ini rosikangagelinaa yang baru saja merayakan ulang tahunnya.
Tahun kemaren di tanggal yang sama aku melihat banyak penjual bunga berjajar di sepanjang jalan terutama di dekat mall, tahun ini hanya melihat sekitar empat sampai lima penjual saja. Di salah satu penjual bunga itu ada yang membawa bunga mawar  orange dan membuatku agak-agak menginginkannya…tapi sudah pasti harganya meroket.
Malam sebelum 14 Februari ada sebuah sms yang masuk dan sekedar aku lihat lalu dibiarkan begitu saja tanpa niat membalasnya.
“Kenapa nggak dibalas?” tanya Tuhan
“ Males. Paling juga basa-basi supaya dia ada temen ngobrol dan nggak kesepian.”
“ Gimana kalau penting? ada yang harus diceritakan?”
“ Halah paling juga cerita itu-itu aja sama sekali nggak ada manfaatnya untuk aku. Yang kemaren dulu juga diheboh-hebohkan ujung-ujungnya sepele.”
Lalu aku pergi tidur dengan cueknya.
Pas bangun tadi pagi, Tuhan langsung nanya sekali lagi padaku…
“Jadi beneran nggak mau membalas smsnya?”
Aku menggeleng kepala dengan keyakinan teguh.
“Itukah caramu mengasihi, Nak?”
Aku terdiam. Seperti di”tampar” keras banget sama Tuhan di pagi buta.
Beberapa hal telah membuat kepekaanku terhadap seseorang berkurang sementara sikap acuh tak acuhku meningkat drastis..dan aku menjadikan faktor-faktor tersebut sebagai bentuk pembelaan diriku dihadapan Tuhan namun pertanyaan terakhir yang diajukan Tuhan benar-benar membuatku terdiam. Inikah caraku mengasihi sesamaku? sementara di atas sana Tuhan setiap hari rela mendengar setiap curahan hati anak-anakNya, menampung tangis, mendengar teriak kekecewaan, nada kemarahan tanpa memilih mana curhatan yang penting dan tidak bahkan sampai rela mati di atas kayu salib ganti dosa kita…aku-anakNya yang dipercayakan untuk mendengar satu atau dua orang bersikap seperti orang yang tidak mengenal kasih?. Sebuah tamparan keras di pagi buta, memberiku sebuah kesadaran yang seharusnya…bukankah aku ada untuk memancarkan kasihNya untuk sekitarku, untuk duniaku, untuk dunia mereka yang membutuhkan agar Kristus menjadi semakin nyata.

“ Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.” (1 Korintus 13:2)
Selamat memberi,.selamat membagi sejuta kasih sayang yang ada.

Minggu, 10 Februari 2013

Eco Green Park

Yeay...9 Februari tiba juga...

Waktunya meluncur ke Eco Green Park.
Ini jalan-jalan season ke 2 di tahun 2013 ini barengan adhek dan temen-temen. Season yang pertama kita cuma jalan-jalan Ke Taman Rekreasi dan Budaya Senaputra, ke wisma Tumapel, dan ke Tarekot (Taman Rekreasi Kota) itupun terjadi tanpa planning, hanya sekedar iseng karena penasaran dengan taman rekreasi sekelas senaputra yang di masa kecil dulu begitu familiar dan terkenal sekarang seperti apa..alasan lebih tepatnya adalah memuaskan hasrat  berfoto-foto ria heheehee..
Berangkat dari malang jam 9 pagi, tiba di Eco Green Park sekitar pukuk 10.30 ...emang lebih lama karena kami naik angkutan umum yang sering berhenti. Eco Green Park sendiri masih berada satu kompleks dengan Jatim Park 2 (ada tuh jembatan penghubung antara kedua tempat ini). So ada apa sajakah di Eco Green park ini?
Insectarium, ini tempat berkumpulnya para serangga seperti kupu-kupu yang sudah di awetkan (kupu-kupunya keren terutama yang warna biru ^^), belalang, semut, dan aneka serangga lainnya. Wow..nggak habis pikir betapa hebatnya Tuhan yang sudah menciptakan semua makhluk dengan keunikannya masing-masing.
Jungle adventure, disini bisa naik mobil jip sambil nembakin pemburu dan penebang hutan. sayangnya pistolnya kurang berfungsi dengan baik jadi bingung pas maennya.
Rumah strawberry, jamur, dan canivora garden (Pas lewat ke bagian ini akhirnya tahu nggak cuma ngelihat di gambar bentuk buah ara dan pohon ara yang sesungguhnya seperti apa Hahaaa selama ini pas baca di Alkitab kan cuma mbayangin aja), burung dari berbagai spesies dan dari beberapa negara yang unik, lucu, dan menggemaskan,
Wahana lainnya yang ada di Eco Green Park ini adalah Rumah Terbalik, Dome Multimedia yang menyajikan kisah Hanoman, monumental candi-candi di Indonesia, Geology science center yang di dalamnya kita bisa ngrasain gimana itu gempa (tapi pas nyobain ini karena tahu cuma sekedar simulasi malah nyantai aja gitu. Paraaah >.<), simulasi angin,simulasi cuaca dll sayangnya beberapa objek masih dalam taraf awal pemasangan belum bisa di coba juga.
rasanya muterin Eco Green Park dari jam 10.30 sampai jam 16.30 masih kurang, karena beberapa wahana nggak sempat di coba,Satwa-satwa yang didominasi dengan jenis burung-burung cuman dilihat asal-asalan, dilewatin tanpa sempat membaca detail keterangan yang ada di masing-masing kandang. Terjebak hujan juga sih. udah muter-muter tapi nggak tahu tempat Fish Therapy dimana ya?!? Ada kah yang tahu. hahaa..nggak nonton Bird Show juga karena gak pas jamnya, Tempat pengolahan limbah dan pengolahan susu juga terlewatkan. Oh ya di sono disewakan E-bike loh buat yang ogah jalan kaki muterin Eco Green Park, cuman tetep bagiku lebih seru jalan kaki sih bisa interaksi dengan hewan-hewannya plus lebih sehat kali yah?!?!?
Kesimpulan dari acara jalan-jalan kemaren sepenuhnya menyenangkan, malah kurang lamaaaaa waktunya. Kapan-kapan pengen ke Eco Green Park lagi aaaahhhh. 
Ini beberapa foto yang dijepret di sono..






Jumat, 08 Februari 2013

Maaf

Maaf untuk kata T.I.D.A.K yang harus kusampaikan,

maaf karena setelah sekian lama tidak membuatku berubah pikiran dan berubah keputusan. bukankah semua sudah jelas dari awal?aku tidak pernah menggantungkan apapun di antara jutaan waktu yang telah berlalu. Sama sekali tidak..meski demikian aku tetap meminta maaf atas semuanya itu.
Mungkin bagimu, bagi mereka, dan bagi orang lain ini adalah sebuah pernyataan sikap yang tidak wajar, tentang bagaimana seseorang mengambil resiko dari sebuah pilihan, mengapa menolak sebuah tawaran "terbaik" yang bisa dunia berikan demi sesuatu tidak  berwujud-tak kasat mata yang terus aku hidupi menggunakan IMAN.
Sekali lagi aku katakan Maaf..pasti mengecewakan namun inilah kenyataan.




Kamis, 31 Januari 2013

Akhirnya....Sebuah Jawaban Doa


Tidak pernah ada yang tahu apa yang akan terjadi beberapa detik atau beberapa menit ke depan, sama halnya dengan ketidaktahuanku akan kapan waktunya Tuhan akan menjawab sebuah doa. Tiba-tiba saja, dan bener-bener tidak aku duga jawaban itu sampai dihadapanku...saat sedang sibuk mengambilkan obat untuk pasien pula….
Daaaannnn ternyata TUHAN berkata :

T.I.D.A.K.

Untuk sekarang aku belum bisa menuliskan apa yang sebenarnya sedang aku doakan selama kurang lebih empat atau lima bulan itu dan bagaimana detailnya aku bisa tahu jika Tuhan berkata TIDAK, mungkin nanti jika sudah saatnya dan keadaan sudah bener-bener memungkinkan untuk menceritakannya. Hehe..
So bagaimana perasaanku kemudian??beberapa menit pertama sempat merasa bingung dan bertanya-tanya dalam hati “Iya gak sih ini jawaban dari Tuhan?” sambil tarik nafas panjang dan berusaha tenang.
"Jadi beneran nih Tuhan ini jawabannya?dan jawabannya adalah TIDAK?" aku konfirmasi lagi ke Tuhan di dalam hati.
dan ngerasa banget dalam hati mendengar Tuhan bilang, “Iya ini jawaban doamu!”
Hufph. Tarik nafas panjang lagi.
“ Okey Tuhan. Makasih udah memberi aku jawaban untuk sesuatu yang aku doakan belakangan ini.”
Lalu kembalilah aku melanjutkan pekerjaanku karena memang sedang tempat kerja dan sedang sibuk-sibuknya sambil sebisa mungkin bersikap tenang.
Sejujurnya saat itu selama beberapa menit  aku memang sedih dan pengen menangis. Bagaimana mungkin aku nggak sedih melihat satu hal yang ku bangun dengan hati-hati dan dengan doa plus konsul ke Tuhan dari awal banget eh ujung-ujungnya harus direlakan untuk berakhir dengan kata TIDAK. Bagaimana mungkin aku nggak pengen menangis karena sesuatu yang ku anggap sebagai yang terbaik untukku ternyata bukan yang terbaik di mata Tuhan. Tapi selebihnya aku merasa LEGA.
LEGA karena Tuhan akhirnya memberikan jawaban itu tepat pada waktuNya yaitu sekarang, bukan seminggu lagi , sebulan atau setahun lagi…aku nggak bisa membayangkan jika jawaban TIDAK itu baru aku terima sebulan atau setahun yang akan datang? Akan seperti apakah keadaannya?
LEGA karena selama proses mendoakan ini aku memutuskan untuk tidak mengikuti saran dan “nasehat” yang disampaikan beberapa orang untuk mencoba melakukan sesuatu agar ada jalan yang terbuka. Bukan karena aku nggak menurut kepada mereka yang lebih tua, namun karena aku tahu TUhan memang tidak menghendaki aku melakukan sesuatu yang seperti itu. Kalau aku mencoba-coba melakukan sesuatu dengan caraku sendiri itu berarti aku tidak mempercayai Tuhan bahwa DIA sanggup melakukan segala sesuatu? dan seandainya aku mencoba-coba membuka jalanku sendiri dan di depannya ternyata TUHAN berkata TIDAK, bukankah semua berubah menjadi lebih tidak mengenakkan
LEGA karena caraku meresponi Tuhan ternyata sudah lebih baik dibanding sebelumnya. Nggak lagi merengek-rengek plus ngeyel sesuka hati, sok tahu dan mengatur-atur Tuhan. Kali ini aku beneran nurut, menerima keputusanNya dengan tangan terbuka meskipun aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,kemana TUHAN akan membawaku kemudian. Aku memutuskan untuk tetap mengarahkan pandanganku hanya pada TUHAN saja dan terus mengikuti jalanNya. Aku tidak mau memberi tempat yang luas di dalam hatiku untuk meletakkan kekuatiran dan kekecewaan, aku tidak ingin mengasihani diriku sendiri sehingga semangatku patah.
Adapun yang terbaik sudah TUhan sediakan di depan sana, tersembunyi di ujung kabut yang pekat dan jutaan tanda tanya namun bersama Tuhan ada jaminan pasti bahwa semua akan indah pada waktuNYa.

“Karena AKU mengetahui segala rencanaKU bagimu. Demikianlah firman TUHAN. Rencana-rencana itu untuk kebaikan, bukan untuk keburukan, untuk memberi kamu masa depan yang penuh pengharapan.”
----Yeremia 29:11/FAYH------

"Sungguh Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-gambaNYa, para nabi."
---Amos 3 : 7---





Minggu, 27 Januari 2013

Teman Kecil (3)

Hai teman kecilku…

Aku yakin kamu tidak mengenal siapa aku, sama seperti aku tidak mengetahui namamu.
Aneh bukan? padahal kita tinggal di daerah yang sama.
Dan aku lebih yakin lagi jika kamu sama sekali tidak menyadari bahwa selama beberapa menit perhatianku hanya tertuju kepadamu, seorang gadis dengan kaos dan celana berwarna pink, lengkap dengan sebuah bando yang juga berwarna pink (^.^)a.
Kamu tentunya masih bingung dimana tepatnya kita bertemu?
Baiklah..akan ku beritahu. Kemarin di tempat mangkal si mas penjual bakso—disitulah kita pertama bertemu.
Aku masih ingat benar, kamu datang dengan menggenggam beberapa lembar uang ribuan tanpa ba..bi..bu..tiba-tiba berdiri tepat di samping si mas penjual bakso melayani pembeli (padahal semua pembeli lainnya berdiri di depan gerobak bakso).
“ Awas ada rokok.” ingat si mas kepadamu karena badanmu yang menempel terlalu dekat ke gerobak dimana si mas meletakkan batang rokok yang dibiarkan menyala karena ditinggal melayani pembeli.
Dan aku terperangah dengan reaksimu,
Bukannya menjauh dan mengambil jarak aman kamu justru bertingkah agak kelewatan (setidaknya menurutku secara pribadi). Gerak tanganmu dengan manjanya memukul-mukul pelan si mas penjual bakso sambil sesekali menarik pakaiannya. Lalu berkomentarlah mas penjual bakso dengan bahasa jawa, “ Sek cilik ae tingkahmu koyok ngene, pinter ngerayu opo maneh gedene?!?!” (masih kecil saja kamu sudah berani bersikap seperti ini (notabene bukan kepada orang yang dia kenal dekat) apalagi ketika kamu besar?”)
Dan kamu yang mendengar komentar itu bukannya merasa malu, malahan menunjukkan ekspresi kegirangan. Sepertinya kamu merasa senang karena berhasil mendapatkan perhatian dari seseorang).
Hai teman kecilku...aku rasa  belum waktunya bagimu bersikap seperti itu?
Menjadi dewasa sebelum waktunya....
Nikmatilah waktumu sebagaimana adanya, menjadi anak-anak yang menikmati dunia masa kecilnya yang indah....tanpa sibuk melakoni peran menjadi seorang dewasa dengan cara yang salah kaprah.


Terima Kasih

Hallo Tuhan....
Tidak terasa 27 hari sudah berlalu di tahun 2013,
Terima kasih untuk penyertaanMu yang sempurna sepanjang hari, melewati perjalanan hampir sejauh 50 km setiap harinya dengan selamat itu merupakan sesuatu yang luar biasa.
Terima kasih untuk keluarga yang masih lengkap sampai detik ini...
Terima kasih untuk sesuatu yang tidak begitu dipikirkan sebelumnya namun tiba-tiba diberikan Tuhan, proses dan waktunya relatif cepat dan tidak berbelit-belit. (thanks God) walaupun ini berarti ada tanggung jawab baru untuk mengelolanya agar bermanfaat dan menjadi berkat bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk orang disekitarku.
Terima kasih untuk doa yang belum terjawab, aku tahu Engkau tidak akan berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanMu dengan begitu aku belajar untuk semakin tunduk pada kehendakMu bukan pada kehendakku sendiri.
Terima kasih untuk masa-masa single yang begitu berharga,dimana aku belajar apa artinya menjadi seorang perempuan yang utuh, satu masa terbaik yang terlalu sayang jika kulewatkan dengan meratapi keadaan. Aku percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik di waktu dan tempat yang tepat. Amien.
terima kasih untuk kasih karuniaMu yang senantiasa cukup bagiku dalam segala keadaan.
Terima kasih karena telah mengasihiku dan tetap mengasihiku, apa adanya diriku.

Dari anakmu.

Selasa, 08 Januari 2013

.........


Semua masih sama seperti ketika aku memulainya...masih berselimutkan tanda tanya.
Terkadang ingin berhenti disini, menyerah karena rasa lelah
Terkadang ingin membiarkan semua hilang begitu saja tanpa perlu dinantikan dan diperjuangkan dalam doa lagi.
 Terkadang berharap ada satu langkah yang membawa kemajuan, ada setitik cahaya terang yang memberi isyarat dan kepastian.
Entahlah...
Untuk saat ini Tuhan hanya diam..tidak memberi arahan...tidak memberi jawaban.
Hening.
Rupanya aku masih harus menunggu sekali lagi ^^


Tetapi hendaklah engkau berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.” (2 Timotius 3 : 14)
Ia menentukan waktu yang tepat untuk segala sesuatu. Ia memberi kita keinginan untuk mengetahui hari depan, tetapi kita tak sanggup mengerti perbuatan Allah dari awal sampai akhir.” (Pengkotbah 3 : 11—BIS)

Jumat, 04 Januari 2013

Bongkar-bongkar File Lama : Ketika Hujan


Sore ini, di antara rintik hujan yang belum begitu lebat aku termenung di bangku taman. Langit yang mulanya cerah berubah gelap dalam seketika dan jarum-jarum air mulai merajam seluruh tubuhku. Perlahan namun pasti dingin dan basah menjalari sekujur dari ujung rambut hingga ujung kaki. Hanya orang setengah ‘gila’ yang membiarkan dirinya basah kuyup seperti ini. Aku tertawa kecut dalam hati menyadari fakta betapa diriku sendiri sudah mulai tidak waras.
Berulang kali aku melirik jam besar  yang terletak di sudut utara taman, sedikit lagi jarum panjang tepat berada di angka dua belas dan jarum pendek di angka lima namun tidak ada tanda-tanda dia akan datang. Sejujurnya aku ingin hari melompat ke hari esok, tak perlu ada sore ini bukan karena aku ingin menghindar dari kenyataan melainkan aku tidak sanggup harus berlalu dengan saling membelakangi. Seluruh indraku mati rasa, hampa, pedih sepertinya telah mengikis kepekaan seluruh reseptor pengantar impuls di tubuhku. Firasat yang sejak berminggu-minggu lalu  menghantui sepanjang pagi dan malam   sudah  menjelma menjadi suatu wujud nyata, tidak lagi samar seperti sebelumnya. Pertemuan kali ini memang tak akan mengubah apapun, termasuk keputusan yang kita buat setelah perdebatan panjang hingga berujung tengah malam kemarin.
Aku menghela nafas panjang mengumpulkan sisa ketegaran. Entah rasa cinta atau keras kepala yang membuatku tetap mematung di bangku taman ini. Nanar mataku tertuju pada seonggok genangan air keruh kecoklatan. Ku cari lukisan wajahnya di antara genangan air itu, berusaha mendeskripsikan bola mata yang bulat hitam, model rambut  yang ‘lucu’, kulitnya yang sawo matang, perawakannya yang tinggi kurus, cara tersenyumnya yang aneh. Segala tentang dia nyaris biasa saja bukan tipe ‘malaikat sempurna’ dan aku tak habis pikir atau nampaknya  aku telah lama lupa apa, mengapa, dan bagaimana dulu  bisa jatuh hati padanya. Sekarang aku mulai  berfikir untuk membencinya, untuk mengatakan ‘aku tidak suka’ tetapi ah itupun juga sangat sulit. Bagaimana mungkin membenci orang yang aku suka? bagaimana melenyapkan memori indah yang sudah terekam dalam pita permanen di otakku.
Hening. Lama aku bergulat dengan hati dan hujan. Aku sadar kemudian ternyata aku telah terlalu lama menunggu tanpa kepastian. Hujan telah membuatnya mengurungkan niat untuk datang atau barangkali salam perpisahan ini memang tak perlu diucapkan, cukup dipahami menggunakan hati. Terlalu  banyak kata yang terucap hanya akan membuat luka baru bermunculan.  Toh tidak ada yang salah dengan rasa, pun ketika kita saling dipertemukan dan jatuh cinta di atas perbedaan. Sekarang, kendati semua tidak berujung sempurna aku tetap belajar mempercayai hati, kelak dia (hati) pasti menuntun masing-masing dari kita  pada yang terbaik karena dia selalu tahu kemana akan berlabuh.  Kesadaran baru perlahan menggantikan hampa, ada rasa lega telah melepaskan dia, memberi ruang untuk dia bisa menemukan kebahagiaan bukan hanya untuk dirinya sendiri atau untuk kita berdua  seperti yang selama ini terjadi melainkan untuk mereka yang menyayanginya, untuk keluarga kita masing-masing.  
Air mataku mulai berjatuhan, merembes di kedua pipi bersamaan dengan air hujan, dan mendadak aku mensyukuri hujan ini.®