Sabtu, 30 Maret 2013

Bahagia?


Teman : “ Enak ya teman kita si R, sudah menikah, sebentar lagi punya anak, sudah punya rumah sendiri pula. Pasti hidupnya bahagia.”
Aku : “Mungkin, kita hanya melihat kehidupannya dari sekelumit kisah yang muncul dihadapan kita tapi kita tidak pernah tahu benar isi hatinya.”
Teman : “Gitu ya?”
Aku : “He eh.”

Berapa banyak dari kita yang mengukur kebahagiaan dengan ukuran apa yang kita miliki dan tidak kita miliki?
Ketika kita melihat seseorang memiliki sesuatu yang tidak atau belum kita miliki dengan buru-buru kita memberikan label kasat mata bertuliskan BAHAGIA di diri mereka?dan secara tidak sadar kita menempelkan label “TIDAK BAHAGIA” ke diri kita sendiri.
Padahal apa yang kita lihat sebagai kebahagiaan milik orang lain belum tentu benar-benar kebahagiaan di mata mereka,
Keadaan tak jarang juga terbalik, diam-diam mereka bisa saja melabeli kita sebagai orang BAHAGIA atau yang LEBIH BAHAGIA
Bahagia itu soal keputusan hati…
Bahagia itu milik siapa saja, bukan hanya orang-orang berpakaian modis, bermobil mewah, gadget yang tidak pernah ketinggalan jaman, bahagia juga milik mereka yang hidup sederhana bahkan sepertinya kekurangan.
Bahagia itu bersyukur, karena bersyukur kita bahagia…

Kamis, 21 Maret 2013

Remember When : Lagu Raisa dan Kisah Masa Lalu


(alasanku ngasih judul remember when karena aku suka banget dengan novel Winna Efendi,yang judulnya itu. Udah baca sampai lima kali dan tetap masuk dalam daftar salah satu novel favoritku—hehee cuma itu sih alasannya)
Mau cerita tentang lagu Raisa-Melangkah
Pertama tahu lagunya dari adhekku yang hobi download memanfaatkan koneksi WIFI kampusnya yang super cepat koneksinya. Dia bilang kalo video klipnya simple tetapi unik, diantara suasana pantai yang sepi dan perpaduan warnanyayang eksotik, plus pernak-pernik yang sengaja dimunculkan disitu..otomatis karena mengamati video klipnya udah tentu mulai menyimak lirik lagunya juga. Makin didengerin makin membawaku terhanyut ke kisah cinta di masa lalu..Hahay..
Waktu masih menjalin hubungan dengan seseorang aku pernah berharap sekaligus mengira dia adalah orang terakhir yang akan menjadi bagian hidupku selamanya (namanya juga sedang jatuh cinta) tapi ternyata nggak kejadian. Pertemuan dengan seseorang (salah satu teman baikku semasa sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama) secara nggak sengaja di jejaring social facebook membuat aku dan dia kembali menjadi dekat sampai memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. Kesalahan aku waktu itu adalah aku nggak konsul ke Tuhan, nggak nunggu konfirmasi Tuhan bilang iya atau nggak, pikirku asal bersama seorang yang seiman pasti Tuhan setuju *tepok jidat* . Terjadilah kemudian setelah berjalan setengah tahun lebih, hubungan yang mulanya baik-baik saja tiba-tiba bermasalah sampai  akhirnya aku dan dia mengambil keputusan untuk berpisah. Aku sempat agak ngeyel ke Tuhan (bukan agak sih malah ngeyel banget kayaknya..hahaa) pengen banget balik dengan dia. Pokoknya Tuhan harus membuat kita berdua balikan gitu karena aku cintanya Cuma sama dia, nggak mau orang lain dan nggak bisa kalo harus mencintai orang lain. Titik. Serius aku ngomong gitu ke Tuhan, dengan ekspresi orang depresi gak ketulungan. Wkwkwkw. Dampak dari perpisahan itu aku mulai merasakan kesepian, merasa diriku nggak berharga, nggak dicintai oleh siapapun dan untuk melarikan diri dari kesepian itu aku mulai mengejar-ngejar kesenangan (dalam arti yang masih positif sih). Tiap pulang kerja aku mampir ke rumah untuk makan, ganti baju lalu pergi lagi keluyuran ke mall, ke rumah teman. Nggak sampai pulang larut malam sih, paling jam 8 malam udah dirumah lagi trus langsung masuk kamar, tidur. Gitu trus sampai berapa minggu, puncaknya ada dua kejadian yang membuatku tersadar bahwa aku nggak semestinya bertingkah seperti itu.
Pertama, aku pergi ke mall dengan seorang teman. Aku inget banget sedang menelusuri rak-rak besar di pusat perbelanjaan, di situ rame banget. Temanku sibuk memilih barang belanjaan ini itu, aku terus mengekorinya ditengah keramaian tetapi aku merasa sepertinya tempat itu sepi banget. Semua orang dan barang di sekitarku seperti bergerak dengan cepat kayak di film-film sedangkan aku ada diantaranya tanpa dipedulikan keberadaanku, hatiku berteriak minta tolong tapi tidak ada yang mendengarkan. Aku mengira pulang dari sana aku akan mendapati perasaanku lebih baik, namun aku salah. Sampai di kamar aku nangis karena nggak tahan menghadapi semua, aku masih kesepian.
Kedua, di mall yang sama beberapa minggu kemudian. Bersama seorang teman yang lain, sedang hunting buku dan perasaan yang sebelumnya terulang lagi.
Pulang dari sana ku mulai mikir, sepertinya ada yang salah. Aku tetap merasa kosong, nggak berharga, bahkan tempat paling aku sukai sekalipun (toko buku) nggak bisa mengisi kekosongan yang terjadi. Nggak bisa mengatasi kesepianku. Di saat seperti itulah aku mulai mencari Tuhan lagi, Tuhan yang selama beberapa waktu aku jauhin karena aku marah DIA membuatku berpisah dengan seseorang. Aku mulai datang kepadaNya, mulai menceritakan keadaanku sejujur-jujurnya. Emang bukan sekejap mata merasa tidak kesepian lagi, masih tetap ada bagian proses yang harus ku lewati bedanya setelah aku mulai cerita dengan jujur sama Tuhan hatiku mulai merasa lebih tenang. Kesepian itu lambat laun bisa diatasi, Thanks God. Aku mulai jarang keluyuran, blusukan ke mall sampai menurut teman-teman diriku berubah jadi aneh. Setiap kali aku mulai merasa dihantui perasaan kesepian itu, ku memilih untuk duduk diam sendirian di dalam kamar sambil mendengarkan lagu-lagu rohani, sambil curhat ke Tuhan, dan doa. Bukan sebuah cara yang bisa dipahami oleh kebanyakan orang kedengaran terlalu rohani mungkin :p,tapi yah lain orang lain pula caranya. Faktanya, aku justru mulai dipulihkan Tuhan lewat cara itu. Aku dibuat Tuhan menyadari satu hal penting bahwa tidak ada sesuatu apapun didunia ini yang bisa membuatmu menjadi utuh kecuali Tuhan sendiri.
Now, dua tahun berlalu sejak peristiwa perpisahan dengan seseorang yang tragis wkwkwkw. Aku mendapati diriku masih bisa berdiri tegak, tersenyum lebar menghadapi hari demi hari meskipun sejak saat itu sampai hari ini masih diijinkan Tuhan menjadi seorang perempuan single :p.-aku tetap bersyukur untuk masa ini. Tuhan Yesus yang begitu mencintaiku mengubah masa laluku untuk mendatangkan kebaikan-kebaikan di masa depanku, dan aku mengecap itu sekarang. Seseorang yang dulunya ngeyel itu sekarang berbalik mensyukuri keputusan Tuhan yang telah membuatnya harus berpisah dengan seseorang. Proses pemulihan itu menyakitkan, merasa kesepian itu aku tahu sekali rasanya tidak mengenakkan namun aku bersyukur karena Tuhan mendampingiku melewati masa itu . Selalu ada yang bisa dipelajari dari kesalahan masa lalu. Sekarang sih Puji Tuhan udah melewati masa menyakitkan itu, sudah dipulihkan dari luka hati dan kepahitan terhadap seseorang yang terpenting tidak lagi merasakan kesepian dan kekosongan hidup seperti dulu karena Tuhan telah menjadi bagian hidupku ^^

Oh ku tak sendiri, pancaran sinar mentari menemani tiada henti.
Oh dan tak kusesali Tlah kulupakan dirimu. tak mengapa, aku melangkah sendiri dapat ku jalani
#(yang nggak mungkin sendiri tanpa Tuhan) Heheee


“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”  (Roma 8 :28)

Senin, 11 Maret 2013

Dia disembuhkan


Ketika dokter sudah mengangkat tangan dan berkata bahwa sisa umurnya tidak lebih dari 3 minggu saja,
Ketika satu persatu teman sekamarnya di rumah sakit akhirnya menghembuskan nafas terakhir,
Bahkan dia sendiri sudah tidak memiliki pengharapan sehingga memilih pulang ke Kota Malang setelah sekian lama tinggal di pulau seberang, Bali.
Tuhan memberi kesempatan kedua baginya untuk menjalani hidup, menganugerahkan kesembuhan.
Dia yang divonis dokter menderita infeksi paru-paru parah perlahan dipulihkan, dia yang dalam sakitnya tidak lagi mampu berjalan kini mulai bisa melangkah pelan.
Sungguh mujizat telah terjadi, dan hanya tangan Tuhan Yesus yang mampu melakukannya.
Dan aku semakin terpana, tidak percaya, sekaligus terharu...
Menyadari betapa luar biasa dan “gila” cinta Tuhan Yesus untuk kita,
Tuhan yang rela mati di kayu salib ganti dosa kita adalah Tuhan yang sama yang telah memberikan kesembuhan dengan alasan sama pula—cinta.
Sekalipun pernah ditinggalkan, pernah diingkari, Tuhan tetap mengasihi..dan itu terbukti dengan kesempatan sekali lagi  yang Tuhan berikan kepadanya untuk hidup.

(cerita kemarin siang- setelah sebuah pertemuan tidak terduga dengan seorang teman di acara bazar gereja. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dia lagi di dalam sebuah ibadah gereja, namun Tuhan membuat itu terjadi.)
# Tulisan ini untukmu, non ^^! Tetaplah berjuang, tetaplah berharap, datanglah dan jangan ragu untuk kembali pada kasihNya. Tuhan Yesus mengasihimu apa adanya. Tuhan sanggup memulihkan kehidupanmu.

Inget juga lirik lagu ini, non : 
Every sickness, every weakness, every fear and doubt and shame. Every burden, every hurt is overcome in Jesus Name -It is Done (Sidney Mohede feat darlene Zschech)
"Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya , dan kesengsaraan  kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh"
(Yesaya 53: 4-5)



Jumat, 08 Maret 2013

Percayalah!!


Percayalah segalanya akan tetap baik-baik saja…
Percayalah bahwa Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaNya yang gagal (Ayub 42 : 2)
Meskipun lagi-lagi engkau mendapati sebuah hasil yang semu—fatamorgana—dan itu menyakitkan. Sekali lagi kau mengira jalan menuju penggenapan telah terbuka  namun ternyata engkau mendapati perkiraanmu salah kaprah percayalah ini adalah bagian dari sebuah proses dimana Tuhan mempersiapkanmu sebelum engkau menerima apa yang telah DIA janjikan sejak dua tahun lalu. Setiap kerikil, dan bebatuan yang menyakitkan…setiap lorong gelap nan panjang pasti akan ada ujungnya.
Ingatlah pada Abraham yang menantikan janji Tuhan dengan sabar , yang imannya tidak menjadi lemah meskipun dia tidak memiliki dasar apapun untuk berharap sehingga dia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Belajarlah pada Yusuf yang meskipun dia harus menjadi budak, difitnah sehingga dimasukkan ke penjara dia tetap setia pada Tuhan sampai mimpi yang pernah Tuhan berikan kepadanya terwujud.
Tuhan akan bertindak…Tuhan PASTI bertindak dengan caraNya, bukan caramu.
Mungkin semua ini membuatmu menangis,hampir menyerah dalam kekalahan..aku mohon tetaplah bertahan meski dengan sisa kekuatanmu. Nantikanlah Tuhan, tetap ikutilah segala jalanNya apapun yang terjadi. Terus perkatakan janjiNya dan biarkan janji itu dihidupi dalam kehidupanmu.
Saat kemenangan PASTI tiba….
Suatu hari engkau pasti bisa berkata seperti yang Rasul Paulus katakan:
“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (1 Korintus 15 : 57)

(Tidak, aku tidak sedang menasehati seseorang…aku sedang berkata-kata kepada diriku sendiri)

Rabu, 06 Maret 2013

Selalu bersamaku


Sedang suka banget dengerin lagu ini karena kata-katanya yang pas banget dengan suasana hati,

Dan bukan kebetulan jika kemarin tiba-tiba dapat ayat ini dari renungan,
“Tuhan Allahmu ada diantaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dengan kasihNya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai.” (Zefanya 3:17)


Banyak hal dalam hidup ini berubah seiring waktu,
Persahabatan yang dulunya hangat bisa berubah hambar.
Kenangan lama yang sudah terkubur dalam bisa muncul dalam sekejap mengacaukan hati
Jalan yang kukira semula mulai dibukakan Tuhan ternyata tertutup lagi, dan menjadi lebih gelap dibanding sebelumnya.
Pekerjaan pun diambang perubahan :D, 50 : 50 antara aku yang tetap disini dan harus menghandle semua sendirian lagi (seperti ketika aku pertama kali masuk di sini) atau aku yang dipindahkan ke puskesmas lain untuk mengisi kekosongan disana?
Aku lelah. Merasa kehilangan arah. Satu-satunya hal yang membuatku dapat terus bertahan adalah pilihan,.pilihan untuk terus melekat padaNya…
Di dalam kesesakan…di dalam kemenangan ku tahu ENGKAU selalu bersamaku…kasihMu tak jauh dari jiwaku….