(yang ini dibuat untuk pernikahan teman, heheee kata-katanya kalo dipikir-pikir agak lebay deh :P)
Aku berjalan...melangkah...menapaki hidup dan temukan bagian yang terindah di sela langkahku bersamaMU
Natal sudah di depan mata...
dan mulai merindukan beberapa rutinitas,
ingin segera menghias pohon natal dengan segala macam pernak-perniknya, memasang lampu-lampu mungil beraneka warna.
Menyiapkan kue, permen..memasak beberapa makanan..
Merangkai bunga mawar, krisan dan bunga balon lalu meletakkannya di atas meja.
Memutar lagu natal seharian penuh
Menyalakan lilin dalam gelap sambil menghayati lagu "Malam Kudus"
Dan satu hal lagi (khusus di tahun ini) menunggu surat cuti akan keluar atau tidak? ^^
Akan tetapi yang terpenting di atas semua rutinitas tadi,
Menyiapkan hati agar terus diperbaharui sehingga layak untuk sekali lagi menyambut kedatangan sang Juru Selamat-Tuhan Yesus Kristus.
Hai, teman kecilku...
Apa kabarmu hari ini?
Masih sakit-kah engkau?
Tidak apa-apa. Tak lama lagi kau akan segera sembuh dan bisa kembali bermain dengan teman-temanmu,.tenggelam dalam duniamu yang penuh tawa.
Bagaimana rasanya?tentu tidak menyenangkan terlalu sering terbatuk-batuk seperti itu?
Apa kau merasakan bahwa terasa berat bagimu untuk menghirup molekul-molekul udara disekitarmu?
Sepertinya iya,.hanya saja kau tidak bisa menggambarkannya karena bukan rasa sakit yang teramat sangat yang sedang kau rasakan melainkan sinyal tanda bahaya yang dikirimkan oleh indramu.
Ah teman kecilku, aku tak tega melihatmu seperti ini..
Mengapa kamu harus menjadi korban dari kesenangan orang-orang disekitarmu yang membakar sebatang rokok untuk kenikmatan pribadinya namun membagi asapnya kepadamu?membagi deritanya untukmu?
Mengapa kamu yang masih sekecil ini "dipaksakan" menghirup lebih banyak nikotin, karbonmonoksida, ammonia,metanol dan lain-lainnya dibandingkan oksigen?
Apakah mereka benar-benar tidak mengerti seberapa berharganya masa depanmu sehingga dengan mudah menyia-nyiakanmu dengan cara seperti ini?
Teman kecilku,..
Aku harap engkau akan baik-baik saja agar engkau bisa terbang setinggi-tingginya..agar engkau bisa kembali ceria dan tertawa.
Agar kelak engkau bisa mengatakan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan ini terhadapmu untuk tidak mengulanginya sehingga di masa depan tidak perlu ada yang mengalami seperti yang kau alami saat ini.
Aku hanya sebuah gang biasa, lorong panjang yang menjadi jalan penghubung.
Pagi itu, Dhek!
Berulang kali kau bertanya padaku apa aku bersedia menemanimu ke sekolah? dan dengan rasa takjub karena memandangi wajah lucumu berubah menjadi semakin lucu karena pulasan make up aku mengangguk tanda setuju.
Pagi itu berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya ketika kau selalu mengeluhkan seragam sekolahmu yang kesempitan.
Di sekolah, kau tertawa lepas seakan lupa bahwa beberapa menit sebelumnya kau spontan mengerucutkan bibir hanya gara-gara terlalu banyak orang yang berlagak sok mengatur pose fotomu. Ya,.kau juga terbahak-bahak menyaksikan teman-temanmu menjelma bak sosok pangeran dan putri raja yang cantik dengan kostum yang mereka kenakan.
Binar matamu tidak mengisyaratkan sedikitpun kedengkian terhadap mereka yang berdandan jauh lebih baik darimu.
Dhek, tahukah kamu...seketika memori lama menggelayut dalam otakku. Betapa sederhananya kehidupan yang kau miliki--sederhana namun sempurna. Kau belum cukup mengerti apa arti cinta sebab bagimu semua yang kau dapati hingga hari ini adalah kasih sayang tulus. Kau menikmati apa yang ada dihadapanmu, dan semua waktu adalah kebahagiaan terindah. Tak pernah dan memang tak perlu berpura-pura dalam segala hal hanya demi menyenangkan orang disekitarmu.
Masa-masa yang kau miliki hari ini telah berlalu dariku sejak lama, dan kini aku mendambanya sekali lagi (andai saja bisa)
karena mengenalmu adalah kesempatan
Menyentuhmu adalah anugrah
Hidup bersamamu adalah pengalaman
Teman kecilku,senang bertamasya mengarungi jejak masa lalu bersamamu