Senin, 27 Mei 2013

Cerita Kita Tak Pernah Sama

Kita duduk berdua di kedai ini, kedai yang sama dengan sebelumnya. Menikmati sepiring mie ekstra pedas dengan kuah hangat,-menu yang masih sama namun hati kita berdua telah berbeda.
Binar matamu menyorotkan kegembiraan lama yang memudar, seperti selaksa bintang benderang di antara langit malam yang gelap. Berulang kali engkau berucap, menanyakan ini itu namun entah mengapa aku sama sekali tak berniat memberi jawab.
Kamu memberitahuku jika kamu sangat merindukanku, sedangkan aku memasang muka datar.
Kamu berusaha mencairkan beku, dan mengorek kisah kehidupan pribadi yang lama tidak ku bagi denganmu,aku hanya berujar tidak perlu ada privasi yang ku bagi denganmu lagi.
Kamu terus mencecar tanya  tidak pantang menyerah, namun bagiku itu tidak lebih dari kesia-siaan belaka.  
Aku muak. Diamku ternyata tidak mampu menghentikan bicaramu. Aku membanting keras sendok dan garpu yang semula ku genggam lalu bangkit meninggalkanmu dalam kebingungan yang baru.
Ku tinggalkan dirimu sendiri disana, dengan air mata yang nyaris tertumpah.  Kamu bangkit mengejarku, menghadang langkahku yang nyaris sampai di trotoar jalan besar. Berteriak kencang dihadapan mukaku, satu kata saja..MENGAPA?
Aku berlalu begitu saja. Ku harap engkau paham maknanya. Perpisahan.
Sudahlah, cerita diantara kita memang tidak akan pernah sama lagi. Jadi jangan paksa aku untuk kembali.
Pilihan sudah ditentukan, jalan hidup kita telah sampai dipersimpangan yang mengharuskan kita berpisah arah. Jangan memaksakan diri untuk mengekor di belakangku, atau menggenggam erat tanganku agar aku mengikuti pilihanmu.
Aku telah memilih jalanku sendiri.
Usah peduli dengan apa kata mereka yang menaruh tanya dan curiga diantara ketidakmengertian yang sama.
Aku bukan pengisi kehampaanmu, mesin penjawab setiap sms dan telepon yang beroperasi 24 jam kapanpun kamu ingin menggunakannya. Aku bukan pembenaran atas hatimu yang kau duakan dengan yang lain, mengenai ini aku amat tak sepaham.
bertahun-tahun aku diam namun  akhirnya tak tahan
jangan paksakan aku untuk mengembalikan kisah ini agar seindah dulu, semua tak pernah sama lagi
Dua orang yang bersahabatpun akhirnya berpisah, disini di kedai ini…



0 komentar :

Posting Komentar