Kamis, 13 Desember 2012

Desember oh Desember ^.^


Tidak terasa sudah di pertengahan bulan Desember, di penghujung tahun 2012. Waktu berjalan begitu cepat, sepertinya baru beberapa waktu lalu merayakan natal dan meniup terompet tahun baru  dan sekarang sudah penghujung tahun lagi.
Hujan sepertinya menjadi “teman akrab” sehari-harinya, tiada hari tanpa hujan. Tiada acara pulang kerja tanpa berbasah-basahan. Thanks God, karena penyertaanNya yang sempurna di sepanjang perjalanan setiap harinya.
Hari-hari di bulan Desember juga senantiasa menjadi hari penuh kesibukan kerja. Beberapa hal harus benar-benar selesai minggu ini, sisanya harus selesai di akhir minggu depan sebelum natal  dan sebelum cuti dimulai sehingga tidak ada pekerjaan kantor yang dijadikan PR selama cuti nanti.
Semakin mendekati pergantian tahun, ada kekuatiran muncul berhubungan dengan pekerjaan. Sebuah sistem yang baru sedang menjadi wacana, dan apabila sistem ini terlaksana maka jam kerjapun akan berubah dan itu yang menjadi kekuatiran tersendiri untukku. Bagaimana jika harus ada shift siang atau malam?bagaimana jika harus pulang paling cepat pukul delapan malam membawa  motor sendirian mengingat jarak antara kantor dan rumah cukup jauh,sekitar 24 km dengan kondisi jalanan yang tidak cukup ramai kecuali di akhir pekan? Bagaimana jika hujan? Bagaimana dengan keamanan di jalan? Sejujurnya itu membuatku cukup takut. Tuhan, bagaimana ini?. Memang, dalam hati sudah mulai memikirkan alternatif cara untuk mengatasi keadaan namun tetap kekuatiran tidak bisa seketika lenyap. Kekuatiran yang kecil itu kemudian berkembang menjadi semakin besar, dan membuatku justru semakin lemah. Merasa tidak akan sanggup, merasa tidak mampu, merasa tidak mempunyai kekuatan untuk mengatasi keadaan itu. Untuk sebagian besar orang mungkin bukan masalah besar harus pulang pergi di malam hari dengan naik motor, namun untukku yang tidak cukup berani membawa motor di malam hari itu masalah mengkhawatirkan. Meskipun tiga tahun lalu di awal bekerja pernah menjalani hari-hari pulang malam dengan mengendarai motor sendirian, akan tetapi entah karena tidak lagi terbiasa aku merasa tidak seberani dulu untuk mengambil resiko.  Lalu Tuhan mengingatkanku lewat sebuah ayat,
“ Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.” (2 Timotius 2 : 1).
Ayat ini seakan menyadarkanku dari ketakutan dan kekuatiran yang terlanjur menggunung. Jika dulu saja aku bisa mengapa nanti tidak bisa, jika dulu Tuhan menjagaiku dengan amat sangat baik, apakah sekarang tiba-tiba aku meragukan penyertaanNya?
Tuhan mau aku menjadi kuat bukan menjadi seorang yang lemah yang sedikit-sedikit mengeluh dan merasa tidak mampu,yang mandiri dan bisa melakukan banyak hal sekalipun seorang diri, karena kasih karuniaNya akan selalu cukup bagiku. Sekalipun belum ada jalan keluar yang pasti untuk hal ini, (toh keputusan akan perubahan sistem itu juga belum dibuat) aku harus tetap percaya pada Tuhan. Jika akhirnya sistem dijalankan lalu harus pulang malam seorang diri, aku percaya Tuhan akan menjaga setiap langkahku dengan cara yang sama seperti Dia menjagaku hari-hari ini, bahkan Tuhan akan menjagaku lebih lagi saat itu. Aku tahu dan tidak perlu kuatir karena penyertaanNya ada dan nyata. Aku harus kuat, aku bisa jika bersamaNya. Bersama Tuhan Yesus. 

...."Jangan takut, percaya saja." (Markus 5 : 36)

0 komentar :

Posting Komentar