Jumat, 22 Februari 2013

Diingatkan Lewat Hal Kecil


Baru malam ini (tulisan ini dibuat kemaren malam tapi baru sempat diposting hari ini) bisa duduk tenang di dalam kamar dan menyalakan laptop. Ada beberapa hal yang pengen ditulis sejak berhari-hari lalu tapi terus menerus ditunda karena sibuk :p..sementara ini dulu deh yang ditulis, yang paling baru.  Jadi ceritanya, sejak hari Sabtu yang lalu tiap menjelang sore ikutan bantu-bantu saudara jualan di area NBL seri tiga yang kebetulan berlangsung di GOR BIMASAKTI Malang. Begitu pulang kerja langsung makan, mandi, nyiapain beberapa barang terus berangkat ke sana dan walaupun gak jaga full sampai malam karena gantian sama adhek tetep terasa juga capeknya :p. Yah selama aku masih single aku mau memanfaatkan setiap waktu yang aku  miliki semaksimal mungkin, karena ntar suatu waktu hal-hal seperti ini nggak bisa dilakukan lagi. Lumayan’lah ikutan kegiatan seperti ini bisa nambah pengalaman dan teman baru, bisa sharing-sharing juga, belajar mengerti kemauan konsumen itu seperti apa. Belajar menghargai pekerjaan pula, karena kegiatan seperti ini bertolak belakang dengan pekerjaan yang selama ini aku jalani. Kalau ditempat kerjaku yang resmi aku lebih berharap banyak orang itu sehat sehingga nggak perlu datang ke pusat pelayanan kesehatan, istilahnya memperingan pekerjaanku sehari-hari namun di kegiatan seperti ini justru sebaliknya, aku berharap banyak orang datang untuk membeli supaya daganganku laku :p :p. Nah, hari ini karena merasa ada tanda-tanda hujan akan turun aku memutuskan untuk bergegas pulang padahal jam enam sore belum genap. Aku agak-agak tidak berani membawa motor di malam hari, apalagi jika sampai hujan turun di malam hari T_T. Keluar dari area parkir hujan sudah turun, sampai di jalan raya intensitasnya bertambah. Aku berdoa, “Tuhan, tolong kalau bisa jangan hujan dulu ya paling nggak sampai aku dirumah.” . Butir-butir air tetap turun. Aku doa lagi, “Tuhan, kalo harus hujan ya udah nggak apa-apa aku percaya Tuhan pasti menjagaku sampai dirumah. Amin.” . Lirik kanan kiri beberapa orang sudah menepi dan menggunakan jas hujannya, tapi aku memutuskan jalan terus..baru nanti jika hujan benar-benar deras aku akan memakai  jas hujan. Eeehhh ternyata beberapa meter berikutnya butir-butir air tidak lagi berjatuhan. Yeay tidak jadi hujan. Thanks Lord.
Lantas aku teringat ke 5 hari sebelumnya,.
Hari pertama berangkat pas cuaca sedang panas-panasnya tapi hujan begitu nyampai tempat tujuan. Hujan yang cukup deras, namun pas jam tujuh malam pulang ternyata reda.
Hari kedua, pas waktunya berangkat pas waktunya hujan reda (lagi)
Hari ketiga, berangkat dibonceng dan pulang naek angkutan umum karena saudaraku ada kuliah sore.Tidak hujan.
Hari keempat, di kantor hujan tapi ajaibnya begitu nyampek Malang hanya ada sisa-sisa hujan, dan sukses pulang pergi ke stan tanpa kehujanan.
Hari kelima, berangkat dari rumah gerimis tapi lagi-lagi tidak berubah menjadi deras, malahan langit berubah cerah.
Sepertinya hujan atau tidak hujan adalah persoalan remeh temeh, bukankah hanya sebuah kebetulan belaka jika kemudian hujan tidak jadi turun? tapi apakah bisa disebut sebagai sebuah kebetulan jika itu terjadi sampai enam kali?. Aku rasa tidak. Aku tahu dan percaya hanya TUHAN yang mampu melakukan ini semua. WOW…aku sempat berkaca-kaca selama beberapa detik. Terharu karena beneran merasa diperlakukan spesial oleh Tuhan, lewat hal sesederhana ini Tuhan menunjukkan kasih setiaNya yang begitu besar. Tuhan tahu ketakutanku bawa motor di malam hari, Tuhan tahu hujan membuat jarak pandang berkurang apalagi di malam hari sementara aku berkacamata, jika hujan harus menutup kaca helm agar air tidak mengenai kacamataku. Tuhan tahu dan peduli akan itu semua sehingga DIA melakukan semua ini untukku. Tuhan begitu mengasihiku sehingga DIA  mengingatkanku lewat momen-momen berharga ini untuk tetap memandang padaNya dan bergantung sepenuh hati alias nggak setengah-setengah.

“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung padaNya!" (Mazmur 34 : 9)


0 komentar :

Posting Komentar