Rabu, 21 November 2012

Teman Kecil

 Pagi itu, Dhek!
Berulang kali kau bertanya padaku apa aku bersedia menemanimu ke sekolah? dan dengan rasa takjub karena memandangi wajah lucumu berubah menjadi semakin lucu karena pulasan make up aku mengangguk tanda setuju.
Pagi itu berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya ketika kau selalu mengeluhkan seragam sekolahmu yang kesempitan.
Di sekolah, kau tertawa lepas seakan lupa bahwa beberapa menit sebelumnya kau spontan mengerucutkan bibir hanya gara-gara terlalu banyak orang yang berlagak sok mengatur pose fotomu. Ya,.kau juga terbahak-bahak menyaksikan teman-temanmu menjelma bak sosok pangeran dan putri raja yang cantik dengan kostum yang mereka kenakan.
Binar matamu tidak mengisyaratkan sedikitpun kedengkian terhadap mereka yang berdandan jauh lebih baik darimu.
Dhek, tahukah kamu...seketika memori lama menggelayut dalam otakku. Betapa sederhananya kehidupan yang kau miliki--sederhana namun sempurna. Kau belum cukup mengerti apa arti cinta sebab bagimu semua yang kau dapati hingga hari ini adalah kasih sayang tulus. Kau menikmati apa yang ada dihadapanmu, dan semua waktu adalah kebahagiaan terindah. Tak pernah dan memang tak perlu berpura-pura dalam segala hal hanya demi menyenangkan orang disekitarmu.
Masa-masa yang kau miliki hari ini telah berlalu dariku sejak lama, dan kini aku mendambanya sekali lagi (andai saja bisa)
karena mengenalmu adalah kesempatan
Menyentuhmu adalah anugrah
Hidup bersamamu adalah pengalaman
Teman kecilku,senang bertamasya mengarungi jejak masa lalu bersamamu








0 komentar :

Posting Komentar